HaluoleoNews.ID, KENDARI- Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh putri daerah Sulawesi Tenggara. Zayyanah Dzatil Izzah, atau yang akrab disapa Chaca, berhasil menjadi model cilik pertama asal Sulawesi Tenggara yang tampil di ajang bergengsi Paris City Fashion Week 2025 di Paris, Prancis, pada 4 Oktober 2025.
Chaca, yang baru saja berusia 11 tahun pada 1 Oktober 2025, tampil memukau di panggung internasional dengan memperagakan busana tenun songket Melayu rancangan desainer asal Malaysia, Bentjamin Toong. Dalam ajang tersebut, ia tampil bersama 27 peragawati dari berbagai negara, seperti Malaysia, Hong Kong, Thailand, dan tuan rumah, Prancis.
Dari Bombana ke Paris
Perjalanan karier Chaca di dunia modeling dimulai sejak usia lima tahun melalui ajang Indo Top Model 2020, di mana ia berhasil menjadi Icon ajang tersebut. Sejak itu, langkahnya terus menanjak dengan sederet prestasi tingkat provinsi dan nasional, antara lain:
- Juara 1 Putri Citra Sultra dan Juara 2 Nasional,
- Winner Grand Run Way Indo 2023 dan Second Runner Up Best Ethnic Costume Nasional,
- Winner dan Juara Umum Pesona Batik Nusantara 2024,
- The Best of the Best Wastranesia Indonesia 2024,
- The Champion IFP Model Hunt 2025, sekaligus menjadi Icon ajang tersebut.
Dalam berbagai kesempatan, Chaca selalu membawa tenun khas Kabupaten Bombana sebagai ciri khasnya. Dukungan datang dari berbagai pihak, termasuk Ketua Dekranasda Bombana saat itu Ibu A. Nirwana Tafdil, Kepala Dinas Pariwisata Bombana Annisa Sri Prihatin, serta Kadis Pariwisata Sultra Beli HT dan Anggota DPR RI Tina Nur Alam.
Didukung Desainer Nasional dan Internasional
Selama kariernya, Chaca kerap tampil membawakan karya desainer ternama, seperti Atha Siahaan, yang mempercayakan karya-karyanya untuk diperagakan di berbagai ajang nasional dan internasional — mulai dari CIMB Malaysia (2022), MITEC Malaysia (2023), hingga Malaysia Fashion Week (Mei 2025).
Dari kolaborasi inilah Chaca akhirnya diperkenalkan dengan Bentjamin Toong, desainer asal Malaysia yang kemudian mengundangnya tampil di Paris City Fashion Week 2025.

Dukungan Penuh Keluarga
Ibunda Chaca, Hj. Rosnena, SE., M.Si, yang merupakan ASN di BPSDM Provinsi Sultra, mengaku tak menyangka anaknya bisa melangkah sejauh ini.
“Yang utama bagi kami bukan semata mengejar juara, tapi menumbuhkan rasa percaya diri dan mengasah keterampilan Chaca. Juara adalah bonus,” ujar Hj. Rosnena.
Selain modeling, Chaca juga aktif di bidang seni tari, puisi, dan menyanyi. Ia tergabung dalam Sanggar Tari 8 Art asuhan Sukrin Suhadi serta Campudonna Dance asuhan Waode Alfida Hanafi, bahkan sempat mewakili Sultra di ajang Solo International Performing Art (SIPA) dan tampil pada Hari Tari Nasional di Jakarta.

Ungkapan Terima Kasih
Di akhir wawancara, keluarga Chaca menyampaikan apresiasi kepada berbagai pihak yang telah mendukung perjalanan Chaca, antara lain Ketua Dekranasda Sultra Ibu Arinta Sumangerukka, Beli HT, Hj. Tina Nur Alam, para desainer Atha Siahaan, Bentjamin Toong, Amir Malik, Viar, Herman, dan Akbar Tan, serta para coach di Are Academy, Fardhan dan Rayyan.
“Semoga dukungan dan doa dari semua pihak menjadi ladang pahala di akhirat kelak,” tutup Hj. Rosnena penuh haru.
Dengan segudang prestasi yang telah diraih sejak usia dini, Zayyanah Dzatil Izzah layak menjadi inspirasi generasi muda Sulawesi Tenggara untuk terus berkarya dan membawa nama daerah ke kancah internasional. (Red)






