HaluoleoNews.ID, KENDARI- Dosen Fakultas Pertanian (FP) Universitas Halu Oleo (UHO) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat Internal (PKMI) bertajuk “Pendampingan Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah Berbasis 3R Guna Mewujudkan Lingkungan Bersih dan Ekonomi Produktif di Kelurahan Padaleu, Kota Kendari”. Kegiatan ini digelar di Kantor Kelurahan Padaleu, Sabtu (4/10/2025).
Tim PKMI UHO terdiri atas Dr. Rosmawaty, S.P., M.Si (Ketua), dengan anggota Prof. Dr. Ir. H. Ansharullah, M.Sc; Dr. Ir. Rahayu M., M.P.; dan Minggu Lestari Ningsih, S.P., M.P. Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari warga dan pemerintah kelurahan setempat.
Ketua Tim PKMI, Dr. Rosmawaty, menjelaskan bahwa sampah merupakan persoalan klasik yang dihadapi hampir seluruh wilayah perkotaan di Indonesia, termasuk Kota Kendari. Peningkatan jumlah penduduk berbanding lurus dengan meningkatnya volume sampah rumah tangga. Di Kelurahan Padaleu sendiri, sebagian besar sampah berasal dari aktivitas domestik, seperti sisa makanan, plastik, dan kertas.
“Minimnya kesadaran masyarakat dalam memilah sampah sejak dari rumah menjadi salah satu faktor utama penumpukan sampah di TPS. Padahal, melalui pendekatan 3R (Reduce, Reuse, Recycle), sampah dapat dikelola menjadi sumber daya yang bernilai ekonomi,” ujar Dr. Rosmawaty.
Menurutnya, pengelolaan sampah yang masih bersifat konvensional (kumpul–angkut–buang) tidak hanya membebani pemerintah daerah tetapi juga mengabaikan potensi ekonomi di dalamnya. Melalui pemberdayaan masyarakat dan pelatihan, warga dapat mengubah sampah plastik, terutama botol dan galon bekas, menjadi produk kreatif dan fungsional, seperti pot tanaman, wadah pembibitan, atau kerajinan tangan bernilai jual.
Hasil survei tim PKMI menunjukkan bahwa permasalahan utama di Kelurahan Padaleu adalah menumpuknya sampah plastik rumah tangga, khususnya botol air mineral dan galon. Sebagian besar warga masih membuang plastik jenis PET bersama sampah lain tanpa pemilahan, padahal bahan tersebut membutuhkan waktu urai hingga ratusan tahun dan dapat mencemari tanah serta menyumbat saluran air.
Melalui kegiatan PKMI ini, tim dosen FP UHO memberikan penyuluhan kepada Kelompok Wanita Tani Padaleu mengenai bahaya sampah plastik dan pentingnya pengelolaan berbasis 3R. Selain itu, masyarakat juga diberikan pelatihan dan pendampingan teknis tentang cara memanfaatkan botol dan galon bekas menjadi produk bernilai ekonomi.
“Dengan keterampilan yang diperoleh, masyarakat tidak hanya menjaga lingkungan tetap bersih, tetapi juga berpeluang memperoleh tambahan penghasilan melalui hasil daur ulang,” jelasnya.
Program ini menargetkan terbentuknya minimal satu bank sampah atau kelompok pengelola 3R di Kelurahan Padaleu. Selain itu, diharapkan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap kebersihan lingkungan dan aktif berpartisipasi dalam kegiatan pengelolaan sampah berkelanjutan.
Dr. Rosmawaty menambahkan, keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi antara pemerintah daerah, akademisi, LSM, dan jejaring mitra lainnya. “Dukungan berbagai pihak akan menjadi kunci keberlanjutan program ini, agar pengelolaan sampah tidak berhenti pada kegiatan pelatihan saja, tetapi berkembang menjadi gerakan kolektif yang berdampak sosial dan ekonomi bagi warga Padaleu,” pungkasnya.