Gelar Kuliah Umum Tentang Penguatan Sistem Demokrasi, Unsultra Hadirkan Anggota Komisi II DPR RI di Kampus

HaluoleoNews.ID, KENDARI- Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) mendatangkan Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Republik Indonesia (RI), Ir. Hugua, M. Ling di kampus merah maron itu. Kedatangan Hugua di Unsultra dalam rangka membawakan Kuliah Umum di Unsultra dengan tema “Penguatan Sistem Demokrasi Indonesia”, yang digagas oleh Fakultas Teknologi Pertanian (FTP), di WTC Unsultra, Sabtu (21/10/2023).

Anggota Komisi II DPR RI, Ir. Hugua, M.Ling mengatakan, bahwa dalam kuliah umum di Unsultra dirinya membawakan materi yang juga erat kaitannya dengan Penguatan Sistem Demokrasi yaitu dengan judul “Pemuda Berkarakter Kunci Sukses Sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi Dunia”. Kata dia, Sulawesi Tenggara (Sultra) ini merupakan pusat pertumbuhan ekonomi global.

Sebut dia, ada empat faktor yang mendominasi Sumber Daya Alam (SDA) di Bumi Anoa. Bebernya, pertama nikel, kedua aspal Buton, ketiga sektor pertanian dan terakhir sektor pariwisata. Hal tersebut yang menjadi parameter kemajuan pusat pertumbuhan ekonomi global.

Peserta kuliah umum yang dibawakan Anggota Komisi II DPR RI, Ir. Hugua, M.Ling.

“Dari aspek geopolitik, Sultra penghubung antara benua Asia, Australia, dan benua Amerika. Jadi potensinya dari sudut geopolitik posisinya sangat strategis dan menguntungkan,” ujarnya.

Selain itu, Indonesia saat ini mendapatkan bonus demografi dimana 56, 4% itu adalah generasi Z dari tahun 1997- 2012 dan generasi milenial dari tahun 1981- 1996. Perguruan Tinggi (PT) merupakan salah satu penyebar informasi yang efektif untuk menyosialisasikan informasi, salah satunya terkait dengan kepemiluan.

“Tadi saya sudah menyampaikan kepada para mahasiswa bahwa calon pemimpin (eksekutif dan legislative) yang dipilih itu usahakan pemimpin yang mempunyai landasan etika dan moral yang baik atau berkarakter yang akan membawa Sultra kepada pusat peradaban. Makanya 80% keberhasilan anda adalah kematangan kejiwaan, sisanya cuma 20% berkaitan dengan teknik,”ucapnya.

Sementara itu, Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc., Agric mengucapkan terimakasih kepada Ir. Hugua yang sudah bersedia membawakan materi Kuliah Umum di kampus. Dirinya menyampaikan bahwa kuliah umum dengan tema “Penguatan Sistem Demokrasi Indonesia” ini digagas oleh Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) merupakan bagian komitmen Unsultra guna mendorong Demokrasi semakin matang.

Saat Prof Andi Bahrun (kanan) menyambut Ir. Hugua, M.Ling di giat kuliah umum “Penguatan Sistem Demokrasi Indonesia”

Lanjut Prof Andi, 2023 ini pihaknya bersama RRI telah menyelenggarakan gerakan cerdas memilih secara nasional jelang menghadapi Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang juga berkerjasama dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sultra dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra, serta dilanjutkan dengan seminar tentang Pemilu yang melibatkan Bawaslu dan KPU serta para praktisi yang memiliki pengalaman gagal dan berhasil di Pilkada.

“Saya juga bersyukur indeks demokrasi kita secara global kita lebih baik, tetapi kita masih kurang di aspek hak publik dan budaya politik yang perlu diperbaiki. Apalagi Pemilu di 2024 akan diwarnai dengan kerawanan, Sultra diprediksi masuk kategori medium atau sedang dalam kerawanan Pemilu. Oleh karena itu kampus harus menjadi salah satu garda terdepan agar benar-benar demokrasi kita matang” ujarnya.

Ia menjelaskan, terdapat 4 peran Perguruan Tinggi (PT) yang terus didorong jelang Pemilu. Pertama sebagai pengontrol atau pengawas/pemantau agar penyelenggaraan Pemilu berjalan penuh dengan etika dan system demokrasi tidak dirusak. Kedua kampus sebagai fasilitator, jadi pihaknya terus mendorong pendidikan politik di lingkungan kampus atau menjadi wadah Pendidikan politik artinya kampus tidak boleh anti politik.

Suasana kuliah umum di Unsultra.

Ketiga, Perguruan Tinggi harus berperan sebagai advokasi yang membela dan membantu hak- hak rakyat/masyarakat dalam berdemokrasi. Dan terakhir atau keempat, PT harus berperan sebagai edukator dalam hal ini dosen dan mahasiswa harus terpanggil mengambil bagian dalam Pendidikan politik bagi Masyarakat terutama kepada pemilih pemula bagaimana mereka betul- betul memantapkan diri atau dengan suatu pemahaman yang komprehensif dalam menyalurkan hak pilihnya bukan karena sesuatu (money politik).

”Pemilu 2024 mendatang, terdapat presentasi pemilih pemula lumayan tinggi. Makanya kita selalu mendorong dan mengedukasi pemilih pemula khsusunya mahasiswa agar sadar bahwab suaranya amat penting untuk kelangsungan dan kemajuan bangsa dan yang terpenting agar mereka benar-benar cerdas dalam menyalurkan hak pilihnya. ” pungkasnya.

Diketahui, dalam kuliah umum ini dirangkaikan dengan Momerandum of Understanding antara Unsultra dengan Yayasan Bina Insani Kendari dan Yayasan Bina Potensi Desa (Sintesa) serta ditindaklanjuti dengan Momentum of Agreement (MoA) antara Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) Unsultra dengan Yayasan Bina Insani Kendari dan Sintesa serta Program Studi (Prodi) Peternakan Unsultra dengan Yayasan Bina Insani Kendari dan Sintesa. Adanya MoU ini menjadi ruang hilirisasi hasil-hasil Tridharma Perguruan Tinggi khususnya hasil penelitian dan pengabdian kepada masayarakat serta untuk implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). (red)

Follow Publikasi Kami di Google News: Klik Haluoleo News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *