HaluoleoNews.ID, KENDARI- Rektor Universitas Halu Oleo (UHO), Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc kembali mengukuhkan empat guru besar atau profesor dari 2 fakultas lingkup kampus hijau itu melalui prosesi Upacara Senat Terbuka , bertempat di Auditorium Mokodompit, Jumat (20/10).
Empat guru besar tersebut, adalah Prof. Dr. Edy Karno, S.Pd., M.Pd dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP); Prof. Alberth, S.Pd., M.A., Ph.D (FKIP); Prof. Dr. Mohamad Salam, S.Pd., M.Si (FKIP) dan Prof. Dr. Heppi Millia, S.E., M.Si dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB).
Dalam sambutannya, Rektor UHO, Prof Muhammad Zamrun Firihu mengatakan, bahwa periode Januari sampai Oktober 2023 jumlah guru gesar bertambah 24 orang sehingga jumlah guru besar saat ini 119 orang dalam bidang ilmu yang berbeda dan tersebar pada 14 Fakultas.
UHO menargetkan jumlah guru besar sebelum 2030 akan mencapai 200-250 orang. Kampus hijau itu kembali mengukuhkan 9 guru besar, pada Rabu (18/10) dan Jumat (20/10). Guru besar yang dikukuhkan tersebut berasal dari tiga fakultas, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) 5 orang dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) 3 orang, dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) 1 orang.
“Guru Besar yang dikukuhkan pada hari ini (red) berjumlah 4 orang berasal dari FKIP dan FEB. Prof. Dr. Edy Karno, S.Pd., M.Pd jabatan guru besar dalam bidang Ilmu Manajemen Pendidikan; Prof. Alberth, S.Pd., M.A., Ph.D jabatan guru besar dalam bidang ilmu Pendidikan Bahasa Inggris; Prof. Dr. Mohamad Salam, S.Pd., M.Si jabatan guru besar dalam bidang ilmu Teknologi Pendidikan Matematika dan Prof. Dr. Heppi Millia, S.E., M.Si jabatan guru besar dalam bidang ilmu Ekonomi (Keuangan Internasional),” ujarnya.
Pencapaian predikat guru besar kata Prof Zamrun, menjadi awal mula sebuah perjuangan untuk memantapkan khazanah keilmuan yang telah diraih, dan selalu memiliki integritas yang tinggi, tanggungjawab moral, dan yang terpenting mampu memberi kontribusi kepada masyarakat luas, dan hal ini juga dapat dilakukan oleh setiap orang.
Pengukuhan guru besar memiliki makna penting, yaitu pengakuan terhadap sebuah prestasi yang diraih, pemberian otoritas keilmuan, serta peningkatan tanggungjawab. Bertambahnya guru besar akan berkorelasi dengan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan kapasitas kelembagaan UHO di dalam mengemban Tridharma Perguruan Tinggi.
Prof Zamrun menuturkan, tanggung jawab yang akan disandang empat guru besar tersebut semakin bertambah, dan terus mengembangkan dan mengabdikan diri untuk pengembangan ilmu pengetahuan, terutama dalam melakukan riset di bidang keilmuan masing-masing.
“Guru besar merupakan puncak karir jabatan fungsional seorang dosen di perguruan tinggi. Saya berpesan kepada para guru besar yang dikukuhkan hari ini, agar dapat memberikan aksi nyata untuk memajukan Universitas Halu Oleo dalam bidang keilmuanya masing-masing. Guru besar harus menghasilkan lebih banyak karya terutama dalam bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat,” ucapnya.
Guru besar sebagai academic leader atau kepemimpinan akademik harus meningkatkan layanan prima. Guru besar harus selalu berupaya menemukan cara tentang kepeloporan akademik yang ditunggu oleh masyarakat, selanjutnya guru besar berupaya memberikan jawaban atas persoalan yang ada di lingkungan akademik kampus dan di masyarakt dengan aksi nyata.
Guru besar juga harus dapat menginspirasi seluruh dosen di UHO, terutama di Program Studinya masing-masing dalam memberikan bimbingan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas peneltian dan pengabdian kepada masyarakat agar dapat meningkatkan akreditasi Prodi.
“Kinerja dan inovasi dapat meningkatkan kualitas diri dengan melakukan pengembangan profesionalitas berkelanjutan, membangun karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat, guna mencerdaskan kehidupan bangsa,” tuturnya. (red)