Kemenkes RI Paparkan Kekurangan Tenaga Dokter, Arianti Anaya Harap UM Kendari dapat Berkontribusi Penuhi Kebutuhan Dokter

HaluoleoNews.ID, KENDARI- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) melalui Direktorat Jenderal (Dirjen) Tenaga Kesehatan, drg. Arianti Anaya, MKM memaparkan kekurangan tentang banyak daerah di Indonesia yang masih kekurangan Fakultas Kedokteran (FK) atau tenaga dokter.

Kata Anaya, kalau melihat rasio 1:1.000 harusnya Indonesia itu mempunyai sekitar 280 ribu dokter, sebutnya, sekarang Indonesia masih mempunyai sekitar 172 ribu dokter. Jadi saat ini Indonesia masih sangat membutuhkan tenaga dokter, apalagi dokter yang ada masih terkumpul di wilayah Indonesia Bagian Barat.

Sambungnya, kalau melihat pendistribusian tenaga dokter di Indonesia Bagian Tengah dan Bagian Timur sangat menyedihkan karena sangat sedikit dokter- dokter dari Indonesia Bagian Barat yang mau mengabdi di Indonesia Bagian Tengah dan Bagian Timur.

“Indonesia itu mempunyai FK yang kualitasnya cukup bagus, termasuk di Unhas (Universitas Hasanuddin). Tetapi tentu rasionya tidak akan bisa mencukupi rasio Indonesia Bagian Tengah dan Bagian Timur,” ujarnya saat menghadiri Sivitasi dan Supervisi usulan pembukaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UM Kendari, Jumat (15/3/2024)

Ditambah, saat ini masih ada hampir 500 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Indonesia yang belum memiliki tenaga dokter. Sebutnya bagaimana ada pelayanan kesehatan, kalau dokter pada level Puskesmas tidak ada. Kalau melihat di Kota Kendari problemnya hampir sama dengan daerah- daerah yang lain.

Tercatat, Sulawesi Tenggara (Sultra)  ini memiliki sekitar  2.793.000 penduduk. Kalau melihat kebutuhan World Health Organization (WHO) saat ini baru ada 1.343 dokter, artinya kekurangan dokter itu 1.452 dokter. Dengan 1 FK di Sultra maka diperkirakan baru akan selesai kebutuhan dokter sekitar 14 tahun mendatang.

“Rasio dokter 1:1.000 itu adalah nilai yang paling minimal. Kalau melihat negara Singapura sudah sangat baik rasio dokternya sudah menuju 4:1.000, jadi memang Pekerjaan Rumah (PR) kita masih cukup banyak. Sehingga harus ada transformasi atau percepatan yang harus dilakukan,” ucapnya.

Selain itu, dirinya sangat menyambut baik upaya dari Muhammadiyah untuk membuka FK diberbagai daerah di Indonesia. Ia berharap, dengan penambahan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UM Kendari dapat diikuti dengan FK- FK yang lain, sehingga kebutuhan dokter kedepan bisa terpenuhi. (red)

“Kami sangat menyambut baik upaya dari Muhammadiyah untuk membuka FK diberbagai daerah di Indonesia salah satunya di UM Kendari. Saya berharap, dengan penambahan FK UM Kendari dapat diikuti dengan FK FK yang lain sehingga kebutuhan dokter kedepan bisa terpenuhi. (red)

Follow Publikasi Kami di Google News: Klik Haluoleo News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *