Lapangan UHO MZF Diresmikan, Prof Zamrun: Dapat Digunakan untuk Eksibisi Maupun Pertandingan Resmi

HaluoleoNews.ID, KENDARI- Sah! Lapangan sepakbola berstandar nasional milik Universitas Halu Oleo (UHO) telah diresmikan oleh Rektor UHO, Prof. Dr. Muhammad Zamrun Firihu, S.Si., M.Si., M.Sc, pada Jumat (16/6/2023) pagi.

Prof. Zamrun mengatakan, dengan diresmikannya lapangan ini, maka penggunaannya sudah dapat dipakai baik untuk pertandingan eksebisi maupun pertandingan- pertandingan resmi.

“Jadi sudah bisa mulai digunakan,” ujarnya yang juga sebagai Ketua Kagama Sultra itu.

Selain itu, stadion tempat lapangan ini juga ikut berganti nama. Sebelumnya bernama Stadion Mini UHO berganti menjadi Stadion UHO MZF.

“Teman-teman bilang Stadion UHO MZF,  itu singkatan nama saya,” terang Prof. Zamrun.

Ia berharap dengan peresmian ini dapat menggairahkan sepakbola di Sulawesi Tenggara mengingat lapangan ini merupakan yang pertama berstandar nasional di Sultra.

“Artinya kita di Sultra juga bisa menyediakan lapangan yang bertaraf nasional. Mudah-mudahan bisa diikuti oleh semua pemerintah daerah, khususnya juga pemerintah provinsi, sehingga nanti lapangan-lapangan yang bertaraf nasional di Sultra semakin banyak,” pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Rektor (WR) III UHO,  Dr. Nur Arafah, SP., M.Si menambahkan, bahwa dengan telah diresmikannya lapangan stadion Universitas Halu Oleo MZF ini dapat mengembangkan olahraga di kampus hijau itu semakin baik.

Mengingat sambung dia, Sarana dan Prasarana (Sapras) semakin tersedia untuk pembinaan mahasiswa. Untuk itu, dirinya mengimbau agar lapangan stadion Universitas Halu Oleo MZF yang berstandar nasional mesti dijaga.

“Kita bersyukur bahwa Lapangan Stadion Universitas Halu Oleo MZF ini telah diresmikan oleh Rektor UHO. Saya mengajak kepada civitas akademika khususnya mahasiswa UHO untuk bersama- sama menjaga lapangan Universitas Halu Oleo MZF ini,” pungkasnya.

Ia berharap, hadirnya Lapangan Stadion Universitas Halu Oleo MZF ini dapat membangkitkan dan mengembangkan prestasi olahraga di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) terbesar di Sulawesi Tenggara (Sultra) itu.

Artinya beber dia, civitas akademika khususnya mahasiswa dapat menonjolkan minat dan bakatnya ketimbang kegiatan- kegiatan demo yang dapat mengganggu ketertiban umum dan aktivitas masyarakat.

 

Reporter : La Ode Hamid

Editor      : Anshar

Follow Publikasi Kami di Google News: Klik Haluoleo News    

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *