HaluoleoNews.ID, KENDARI – Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) menegaskan komitmennya bahwa negara hadir bagi seluruh anak bangsa melalui program Afirmasi Pendidikan Tinggi (Beasiswa ADik).
Program ini membuka kesempatan bagi mahasiswa dari daerah Tertinggal, Terdepan, dan Terluar (3T), mahasiswa asal Papua, serta anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di luar negeri untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Sebanyak 59 mahasiswa penerima Beasiswa ADik dari dua perguruan tinggi, yakni Universitas Halu Oleo (UHO) dan Universitas Sembilan Belas November (USN) Kolaka, mengikuti Kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan yang digelar oleh Kemdiktisaintek.
Kegiatan ini menjadi wadah penting untuk menanamkan nilai-nilai cinta tanah air, semangat persatuan, serta memperkuat rasa kebangsaan, khususnya bagi mahasiswa asal Papua yang tengah menempuh pendidikan tinggi di berbagai wilayah Indonesia.
Ketua Tim Kerja KIP Kuliah dan ADik, Muni Ika, dalam sambutannya menyampaikan rasa bangga terhadap para penerima beasiswa ADik yang telah melewati proses seleksi ketat di berbagai perguruan tinggi negeri.
“Sungguh bangga tentunya saya, karena adik-adik yang hadir di sini telah menempuh perjuangan panjang. Proses seleksi dilakukan langsung oleh perguruan tinggi, bukan oleh kementerian, sehingga wajah-wajah yang hadir adalah mereka yang benar-benar terpilih melalui jalur afirmasi,” ujar Muni baru- baru ini.
Menurutnya, kehadiran negara melalui program Beasiswa ADik merupakan bentuk nyata komitmen pemerintah dalam pemerataan akses pendidikan tinggi di seluruh pelosok negeri.
“Adik-adik dari Papua, dari daerah 3T, hingga anak-anak TKI, semua mendapat hak yang sama untuk kuliah dan menggapai cita-cita. Ini adalah wujud nyata hadirnya negara bagi mereka yang sebelumnya sulit menjangkau pendidikan tinggi,” tambahnya.
Sementara itu, Wakil Rektor I Bidang Akademik UHO, La Ode Santiaji Bande, berpesan agar para mahasiswa penerima Beasiswa ADik dapat memanfaatkan kesempatan emas ini dengan sebaik-baiknya selama menempuh pendidikan, baik di UHO maupun di USN Kolaka.
“Pemerintah menargetkan agar dalam tiga tahun ke depan kalian sudah berhasil meraih wisuda. Jangan sia-siakan peluang yang ada, karena saya tahu anak-anak dari Papua memiliki semangat juang yang luar biasa tinggi,” kata Santiaji.
Selain memberikan dukungan finansial penuh berupa pembiayaan kuliah dan biaya hidup, Kemdiktisaintek juga menekankan pentingnya pengelolaan dana beasiswa secara bijak. Melalui kegiatan pembinaan ini, mahasiswa diharapkan mampu memperkuat karakter, meningkatkan kesiapan akademik, serta beradaptasi dengan lingkungan sosial dan budaya di kampus.
Kegiatan Pembinaan Wawasan Kebangsaan Beasiswa ADik 2025 ini menghadirkan sejumlah narasumber yang membawakan materi seputar nilai-nilai kebangsaan dan bela negara. Rangkaian kegiatan ditutup dengan sesi mancakrida, sebagai bentuk implementasi langsung dari materi yang telah disampaikan sebelumnya.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan para penerima Beasiswa ADik tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki karakter kebangsaan yang kuat sebagai generasi penerus bangsa yang siap berkontribusi bagi Indonesia. (*)






