Pj Gubernur Sultra Ucapkan Terima Kasih kepada Adwindo dan Yayasan Duta Wisata Indonesia Percayakan Gelar PDWI di Kendari

HaluoleoNews.ID, KENDARI- Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) yang diwakili Staf Ahli Gubernur Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, La Ode Butolo, S.P., S.T., M.M menyampaikan terimakasih kepada Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) bersama Yayasan Duta Wisata Indonesia yang telah mempercayakan penyelenggaraan Pemilihan Duta Wisata Indonesia (PDWI)2023 bertempat di Kota Kendari, Sultra.

Tentu saja, ini merupakan kebahagiaan tersendiri karena mendapat kepercayaan yang begitu besar untuk menyelenggarakan acara spektakuler tingkat nasional seperti pemilihan duta wisata. Ini merupakan kebanggaan sekaligus tantangan untuk memberikan yang terbaik selaku tuan rumah.

“Saya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada perwakilan duta wisata dari provinsi lain se Indonesia yang berpartisipasi dalam kegiatan ini,” ujarnya saat membawakan sambutan di Grand Final PDWI, di Sahid Azizah Hotel dan Convention, Senin (27/11/2023) malam.

Ia berharap, PDWI 2023 menjadi wadah untuk saling berbagi pengalaman, saling berbagi cerita, dan saling berbagi kegembiraan untuk membangun sektor kepariwisataan.

“Kita semua memahami bersama, pariwisata merupakan sektor paling terpukul ketika pandemi Covid-19 melanda, yang dampaknya masih terasa hingga saat ini. Kepariwisataan kita belum pulih benar, perlu kerja keras, kerja cerdas, dan kreativitas untuk mendorong kepariwisataan kembali bergeliat,” ucapnya.

Oleh karena itu, setidaknya ada tiga hal yang menjadi pedoman dalam pembangunan kepariwisataan. Pertama pertumbuhan ekonomi. Agenda- agenda kepariwisataan harus diorentasikan pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan kawasan – kawasan wisata, penyelenggaraan berbagai event, harus berorientasi pada tumbuhnya perekonomian, jangam hanya terkonsentrasi di pusat – pusat kota tetapi juga mencapai kawasan Sub Urban dan pedesaan.

Kedua, penciptaan lapangan kerja. Diera disrupsi sekarang ini, dimana ada beberapa bidang kerja atau profesi yang tiba- tiba tidak lagi relevan, namun juga muncul profesi – profesi baru yang tidak pernah dibayangkan sebelumnya. Pembangunan sektor pariwisata harus mampu mendorong terciptanya lapangan kerja baru. Oleh karena itu, peningkatan daya saing melalui perbaikan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM), penciptaan nilai tambah, serta pemanfaatan digitalisasi merupakan ruang- ruang yang terbuka lebar untuk menciptakan lapangan kerja.

Ketiga, memahami kebutuhan masyarakat. Ini adalah poin yang perlu digaris bawahi bersama, bahwa seluruh energi dan sumber daya dalam membangun adalah demi kepentingan masyarakat. Agenda kepariwisataan harus adaptif terhadap kebutuhan masyarakat. Pariwisata adalah industri yang sangat dinamis, perubahan begitu cepat. Oleh karena itu, dibutuhkan pemahaman multidimensional atas berbagai aspek untuk mengambil kebijakan- kebijakan kepariwisataan.

“Oleh karena itu, kepada anak- anakku yang ikut dalam kegiatan ini, agar benar-benar menyerap segala bekal pengetahuan yang disampaikan oleh para narasumber selama proses berlangsung. Duta wisata tidak hanya bermodal cantik dan ganteng, sebab itu akan pudar seiring waktu, tapi yang tidak memudar adalah ilmu pengetahuan dan karakter diri yang dihasilkan dari proses belajar itu,” pungkasnya. (red)

Follow Publikasi Kami di Google News: Klik Haluoleo News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *