HaluoleoNews.ID, KENDARI– Pemanfaatan eco-enzyme dari limbah pertanian kini menjadi terobosan baru dalam meningkatkan produktivitas tanaman jagung, khususnya pada lahan marginal yang memiliki tingkat kesuburan rendah. Hal ini terungkap dalam hasil penelitian tim akademisi Universitas Halu Oleo (UHO) yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Halim, S.P., M.P., IPU., ASEAN Eng.
Dalam penjelasannya, Prof. Halim menyampaikan bahwa penelitian ini bertujuan mengkaji potensi eco-enzyme berbahan dasar limbah pertanian sebagai hormon tumbuh sekaligus pupuk organik yang mampu memperbaiki kualitas tanah dan meningkatkan hasil produksi tanaman jagung.
“Optimalisasi kesuburan lahan marginal dapat ditingkatkan melalui penerapan teknologi budidaya yang efektif, khususnya pemupukan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian eco-enzyme dengan dosis 10 ml per liter air mampu meningkatkan produktivitas tanaman jagung hingga 8,58 ton per hektare,” ujarnya.
Menurutnya, jagung merupakan komoditas strategis yang memiliki peran vital dalam pemenuhan kebutuhan gizi masyarakat, ketahanan pangan, serta bahan baku industri pangan dan pakan ternak. Karena itu, inovasi pemupukan organik seperti eco-enzyme sangat diperlukan untuk meningkatkan efisiensi produksi, terutama di wilayah dengan kondisi tanah yang kurang subur.

Eco-enzyme adalah cairan hasil fermentasi limbah organik segar yang mengandung berbagai enzim alami seperti amilase, lipase, tripsin, protease, serta mikroorganisme menguntungkan seperti ragi, jamur, dan bakteri anaerob. Selain kaya enzim, eco-enzyme juga mengandung nutrisi penting bagi tanaman seperti nitrogen, fosfor, kalsium, dan fosfat.
Enzim amilase, salah satu komponen penting eco-enzyme, bekerja menguraikan pati menjadi molekul sederhana seperti glukosa, maltosa, dan dekstrin, yang kemudian berfungsi sebagai sumber energi bagi tanaman. Tidak hanya itu, eco-enzyme juga mengandung hormon pertumbuhan tanaman seperti auksin, yang berperan merangsang perkembangan sel, pertumbuhan vegetatif, dan pembentukan organ generatif.
Penggunaan eco-enzyme terbukti mampu meningkatkan total nitrogen serta kandungan bahan organik tanah melalui aktivitas enzim aktif seperti bromelin, polifenol oksidase, dan asam askorbat oksidase. Kandungan bahan organik ini turut mendukung pertumbuhan mikroorganisme tanah sehingga mempercepat proses dekomposisi dan meningkatkan kesuburan tanah pada lahan marginal.
“Urgensi penelitian ini adalah bagaimana limbah pertanian dapat dikelola menjadi eco-enzyme yang bermanfaat sebagai hormon tumbuh dan pupuk organik sehingga mampu meningkatkan hasil produksi tanaman jagung,” imbuh Prof. Halim.

Penelitian ini dibiayai oleh Dana DIPA Universitas Halu Oleo Tahun Anggaran 2025, dengan anggota tim peneliti:
• Prof. Dr. Ir. Fransiscus Suramas Rembon, M.Sc.
• Prof. Dr. Ir. Aminuddin Mane Kandari, M.Si.
• Prof. Dr. Ir. Laode Sabaruddin, M.Si.
• Prof. Dr. La Ode Afa, S.P., M.Si.
• Prof. Dr. Ir. Surni, MS.
Selain itu, penelitian ini turut melibatkan mahasiswa Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian UHO, yaitu Siti Sara dan Kezya Deswitya RJ.
Temuan ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah pertanian sekaligus peningkatan produktivitas jagung, sehingga mampu memperkuat ketahanan pangan serta mendukung pertanian ramah lingkungan. (*)






