SDA Melimpah dan Potensi Investasi Besar! Sekda Sebut Masyarakat Sultra Harus Sejahtera

HaluoleoNews.ID, KENDARI- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) tidak henti- hentinya melakukan berbagai inovasi untuk mendatangkan para pelaku usaha atau investor untuk berinvestasi di Bumi Anoa (sebutan untuk Sultra).

Baik dalam bentuk penanaman modal asing (PMA) maupun penanaman modal dalam negeri (PMDN). Besarnya potensi investasi di Sultra dapat dilihat dari Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, mulai dari pertambangan, perikanan, pertanian, peternakan, perkebunan, hingga pariwisata.

Sekda Sultra, Drs. Asrun Lio, M.Hum., Ph.D mengatakan, bahwa berbagai potensi investasi yang dimiliki daerah lain juga ada di Sultra, namun tidak semua potensi yang dimiliki Sultra, dimiliki oleh daerah lain di Indonesia.

Terlebih, Sultra juga termasuk daerah yang aman, nyaman, heterogen, toleran, dan memiliki kondisi yang layak untuk dijadikan tujuan investasi yang menarik, dengan iklim investasi yang mestinya juga berdaya saing.

“Sudah sepatutnya jika masyarakat Sultra ini sejahtera, tidak layak ada kemiskinan ekstrim di negeri kaya raya ini. Seyogyanya sektor investasi memberi kontribusi besar dalam perhitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) membuka lapangan kerja yang luas, mengentaskan pengangguran, dan kemiskinan juga meningkatkan daya beli masyarakat,” tuturnya baru- baru ini.

Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi, S.E., M.Si.

Dia mengungkapkan, berdasarkan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) triwulan III Tahun 2024, menunjukkan realisasi investasi Sultra masih 8,32 triliun atau 32,49 dari target nasional sebesar 25,61 triliun atau 37,81% dari target daerah sebesar Rp22 triliun. Artinya, target ini seharusnya realistis untuk dicapai.

“Dengan kata lain, angka target tersebut sudah sesuai dengan meta indikator perhitungan realisasi investasi selisih 3,61 triliun antara target nasional dan target daerah. Saya kira masih dalam kisaran yang wajar. Tim perencana pembangunan daerah, tentu bisa memotret dari jarak yang lebih dekat, memahami kondisi daerah dengan lebih spesifik,” katanya lagi.

Masih Sekda Sultra, sementara tim perencana pembangunan nasional, pasti melihat potensi investasi dengan lebih makro, kemudian membreakdown-nya ke tiap-tiap provinsi, termasuk Sultra, tentu juga mempertimbangkan target realisasi investasi nasional sebesar Rp. 1.650 triliun.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Sultra, Parinringi, S.E., M.Si mengungkapkan, bahwa berdasarkan data, sebaran besarnya potensi investasi unggulan di Sultra dapat dilihat dari Sumber Daya Alam (SDM) yang melimpah, mulai dari pertambangan, perikanan, pertanian, peternakan, perkebunan, hingga pariwisata.

Diantaranya, nikel yang tersebar di Kolaka, Konawe, Konawe Utara (Konut), Konawe Selatan (Konsel), Konawe Kepulauan (Konkep), Buton, Baubau, Kolaka Utara (Kolut), dab Kolaka Timur (Kaltim). Sedangkan Emas tersebar di Kolaka, Konawe, Bombana. Batu Gamping tersebar di Konawe dan Buton Selatan (Busel). Aspal tersebar di Buton, Buton Selatan (Busel), dan Buton Utara (Butur). Batu Kapur tersebar di Muna, Muna Barat (Mubar), Buton Tengah (Buteng).

Kantor DPMPTSP Sultra.

Batu Bara tersebar di Kolaka, Kolut, dan Koltim. Mangan dan Mutiara tersebar di Buton. Pasir tersebar di Kendari dan Kolaka. Marmer, biji besi, Onix, Magnesit ada di Kolaka. Untuk SDA bidang perikanan, Karamba dan jaring apung tersebar di Kolaka, Bombana, Konut, Wakatobi, Konsel, Kendari dan Konkep. Budidaya Rumput Laut tersebar di Kolaka, Konawe, Bombana, dan Konut. Budidaya Udang ada di Konawe.

“Sentra produksi perikanan ada di Buton, Gurita dan Terumbu Karang ada di Wakatobi. Budidaya Ikan Air Tawar tersebar di Muna, Busel, Kolut, Mubar, Buteng, dan Koltim. Perikanan Tangkap Ikan Pelagis ada di Baubau. Budidaya Ikan Kerapu, Tuna dan Cakalang tersebar di Buton, Muna, Busel, Kolut, Butur, Mubar, dan Buteng,” ungkapnya.

Untuk SDA Bidang Pertanian, padi, jagung, ubi, bawang, cabai, kacang, kedelai dan wortel tersebar di Kolaka, Bombana, Kendari, Konut, Konsel, Buton, Wakatobi, Baubau, Muna, Busel, Kolut, Mubar, Buteng, Koltim. Perkebunan, kakao, jambu mete, kelapa, cengkeh, kopi, vanili, dan sagu tersebar di Konawe, Bombana, Wakatobi, Kolaka Utara, Koltim.

Parinringi, S.E., M.Si saat diwawancarai awak media.

Hutan, pohon jati dan rotan tersebar di Muna, Busel, Butur, dan Mubar. SDA bidang Pariwisata, wisata alam tersebar di Kolaka, Konut, Konsel, Konkep, Buton, Busel, Wakatobi, Baubau, dan Koltim. Wisata Budaya tersebar di Buton, Baubau, Muna, Busel, Kolut, Butur, Mubar, dan Buteng. Wisata Bahari tersebar di Konawe, Bombana, Konut, Konsel, Konkep, Buton, Wakatobi, Baubau, Muna, Busel, Kolut, Butur, Mubar, dan Buteng.

Wisata Kuliner Lokal tersebar di Muna, Butur, Mubar, Buteng. Wisata Agro ada di Kendari. Wisata Religi ada di Busel. Wisata Sejarah tersebar di Kendari, Baubau, dan Busel. Sedangkan Wisata Pulau ada di Kolaka. (Adv)

Follow Publikasi Kami di Google News: Klik Haluoleo News    

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *