Sebabkan Motor Mogok! Warga Kendari Keluhkan Kualitas Bahan Bakar di Pertamini dan Botolan

HaluoleoNews.ID, KENDARI- Warga Kota Kendari sebut saja Abdul (nama samaran) keluhkan pedagang atau  penjual pertalite yang biasa dijajakan menggunakan Pertamini. Pasalnya pria yang berkerja disalah satu media daring di Kota Lulo (sebutan untuk Kendari) ini ketimbang apes, karena motor yang ditumpangi mogok saat beraktivitas, pada Sabtu (15/6/2024) siang.

Abdul mengisi bahan bakar jenis pertalite di pertamini seharga Rp15 ribu disalah satu Jl. yang cukup ramai tidak jauh dari tempat tinggalnya. Akibat peristiwa itu, Abdul mendorong cukup jauh dari tempat ia mogok menuju kediamannya untuk mengecek isi tangkinya.

“Bensin di tangki motorku sudah mau habis, bahkan mau kering. Kalau saya isi di SPBU ( Stasiun Pengisian Bahan Bakar) tidak sampai juga, karena jarak antara SPBU dari rumahku cukup jauh juga. Jadi saya isi mi di Pertamini,” ujarnya.

“Saya isi itu sebanyak Rp15 ribu. Setelah selesai saya jalan, tidak berselang lama motorku dia buntu- buntu. Saya starter dia bunyi tapi gasnya tidak naik, pada saat itu memang sa sudah pikir kalau bensin yang saya isi ada airnya,” ucapnya.

Abdul mengungkapkan, sesampainya di rumah dengan nafas yang ngos-ngosan ia bergegas mengecek dan menguras isi tangki motornya. Saat dikuras, ternyata benar pertalite yang dibelinya di Pertamini bercampur dengan air dengan jumlah yang tidak sedikit.

“Saya lihat itu pertalite yang bercampur air sakit sekali hatiku, kejadian seperti ini sudah 2 kali mi saya alami. Tapi ditempat penjual pertalite yang berbeda, sudah lama mi kejadiannya,” ungkapnya.

Ia menuturkan, terus terang atas kejadian yang dialami tersebut membuat dirinya sangat terganggu. Sebutnya, baik tenaga, materi dan aktivitasnya terbengkalai. Ia berharap, kejadian serupa tidak dialaminya lagi maupun kepada orang lain.

Sambungnya, dan para penjual bahan bakar kendaraan itu alangkah bagusnya dicek secara berkala. Supaya konsumen yang ingin mengisi bensin tidak alami hal serupa atau pertalite yang tercampur dengan air.

“Tapi sebenarnya lebih bagus kita isi bensin (pertalite) di SPBU resmi. Karena rawan isi bensin di Pertamini, kadang ada penjual yang jujur dan ada penjual yang nakal,” pungkasnya.

Sementara itu, salah satu warga yang bermukim di sekitar kampus Universitas Halu Oleo (UHO) , Anton (nama samaran) menambahkan, bahwa kualitas pertalite yang ada di SPBU dan Pertamini atau botolan sangat berbeda jauh. Bebernya kalau pertalite yang dibelinya dari SPBU, kendaraan yang digunakan terasa nyaman dipakai.

Tetapi lanjutnya, pertalite yang dibelinya dari pengecer (pertamini atau botol an) terkadang kendaraan roda dua yang dipakai buntu- buntu bahkan tak jarang mati dan bahkan susah hidup kembali.

“Saya berharap, pedagang pertalite (pertamini maupun botolan) agar memperhatikan kualitas dagangannya. Kan kalau begitu kita sama- sama enak, sebenarnya kita juga terbantu dengan kehadiran para pedagang ini ketika SPBU yang ada banyak sekali konsumen yang mengantri,” tuturnya.

Senada, Wiwi (nama samaran), pertalite yang dijajakan sangat mempermudah konsumen yang kehabisan bensin ketika tidak sempat mengantri. Tetapi ia meminta agar para pedagang dengan sadar untuk memperbaiki kualitas bahan bakar yang dijajakan.

“Kita juga sebagai konsumen ingin agar harga pertalite dan botolan itu dijual seragam. Sekarang kan banyak kita lihat, harganya itu beda- beda,” tutupnya. (red)

Follow Publikasi Kami di Google News: Klik Haluoleo News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *