Siapkan Mahasiswa yang Mampu Merespons Perubahan Zaman, Unsultra Kembali Sukses Telorkan 363 Wisudawan

HaluoleoNews.ID, KENDARI-  Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) kembali menelorkan sebanyak 342 Sarjana (S1) dan 21 Pascasarjana. Sehingga total mahasiswa yang diwisuda kali ini sebanyak 363 orang melalui Rapat Senat Terbuka dalam rangka wisuda sarjana ke-31 dan Pascasarjana ke- 6, bertempat di Claro Hotel Kendari, pada Rabu (22/5).

Turut dihadiri, diantaranya Rektor Unsultra, Prof. Dr. Ir. H. Andi Bahrun, M.Sc., Agric; Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, M.Si; Penjabat (Pj) Gubernur Sultra yang diwakili, Mantan Gubernur Sultra, H. Nur Alam, S.E., M.Si beserta Istri, Drs. Hj. Tina Nur Alam, M.M; Volunteer Prancis, Elma Gaya Grei, Finalis duta pendidikan, dan ratusan orang tua wisudawan.

Saat ditemui awal media, Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun mengatakan, bahwa wisuda ke 31 dan Pascasarjana ke 6 Unsultra kali ini, menelorkan alumni sebanyak 363 orang. Mahasiswa yang meraih predikat lulusan terbaik ini mendapatkan reward atau apresiasi dari Asuransi Umum Bumiputera Muda (Bumida) Cabang Kota Kendari.

“Tentu saya atas nama rektor menyampaikan terima kasih kepada Asuransi Bumida Kota Kendari,” ujarnya rektor yang sangat semangat menggelorakan  Unsultra In Global Action, Dream to Become a Future University ini.

Momen wisuda kali ini, Prof Andi Bahrun menekankan kepada wisudawan agar senantiasa mempersiapkan diri didalam menghadapi tantangan dan perkembangan teknologi yang saat ini begitu sangat cepat. Bahkan bebernya, bahkan saat ini ada pemetaan antara best practice, future practice dan Skill.

“Oleh karena itu, kami siapkan mahasiswa yang mampu merespon perubahan bahkan harus bisa survive. Mahasiswa saat ini dituntut untuk harus bisa beradaptasi, inovasi, kolaborasi dan yang terpenting lagi adalah mampu menerapkan dan menguasai digitalisasi dengan baik,” ucap rektor yang pernah masuk deretan top 100 ilmuwan terbaik dunia pada tahun 2022  silam bidang pertanian dan kehutanan dari lembaga internasional (Alper- Doger Scientific atau Indeks Ilmiah Alper- Doger) itu.

Di Unsultra kata Prof Andi Bahrun, sejak 3 tahun terakhir menggelorakan dua program utama yakni internasionalisasi dan digitalisasi  yag terus dia dorong. Selain itu bebernya, kerja sama dengan berbagai pihak khususnya dengan PT yang ternama tersebut dilakukan untuk mendukung pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi dan implementasi program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Selaku rektor, Prof Andi Bahrun berharap dengan adanya kolaborasi ini, kedepannya kualitas mutu pendidikan di kampus merah maron itu dapat terus meningkat seiring dengan banyaknya tantangan yang dihadapi pada masa revolusi industri 4.0 dan 5.0 serta memperkuat daya saing baik nasional maupun internasional.

“Dalam waktu dekat ini, dosen dan mahasiswa Unsultra akan berangkat ke Korea kerjasama dengan Djavanto Foundation. Dan Insyaallah Juni 2024 mendatang,  akan datang Internasional Comunity Center Malaysia. Setelah itu dalam waktu dekat ini juga, kami akan berangkat ke China. Kemudian Juli 2024 kita akan melaksanakan seminar Internasional. Jadi bagi mahasiswa Unsultra Internasionalisasi dan digitalisasi itu tidak ada lagi tawar menawar,” tutup Prof Andi Bahrun yang pernah membawa Unsultra sebagai PTS dengan sistem pembelajaran Daring Terbaik dari LLDikti.

Sementara itu, Kepala LLDikti Wilayah IX, Dr. Andi Lukman, M.Si mengapresiasi perkembangan Unsultra saat ini. Sebutnya, Unsultra sendiri merupakan salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang terbaik di Indonesia bagian tengah dengan berbagai perkembangannya yang sangat luar biasa. Apalagi Program Studi (Prodi) yang dibuka sesuai dengan kebutuhan zaman saat ini.

Sebelumnya bebernya, PTS hanya berpikir bagaimana mahasiswanya bisa diwisuda.  Tetapi dengan adanya program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) saat ini bagaimana kampus mampu menciptakan lulusan yang kreatif, inovatif, serta siap menghadapi era industri 4.0 dan 5.0.

“Saat ini tidak ada lagi perbedaan antara Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTS). Terpenting bagaimana kampus dapat mengasah dan meningkatkan kualitas mahasiswanya, sehingga dimasa depan mereka bisa berkembang menjadi lulusan- lulusan perguruan tinggi yang relevan sesuai  kebutuhan zaman,” ungkapnya.

Lanjutnya, kesuksesan dalam berkarir tidak hanya terlihat dari kemahiran dalam ilmu pengetahuan. Namun lebih dari itu, kepribadian, keterampilan sosial serta empati juga tidak kalah penting untuk menjadi perhatian. Program MBKM, memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk terjun ke dalam berbagai bidang pekerjaan.

Sehingga, secara tidak langsung, hal ini akan mempengaruhi pola pikir, kepribadian, dan juga keterampilan sosial mereka. Adanya inovasi ini harapannya, membantu pemerintah menghasilkan generasi masa depan yang tidak hanya unggul dari sisi pengetahuan, namun juga memiliki kepribadian yang baik, berintegritas, dan memiliki kualifikasi bersaing di dunia kerja.

“Besok!, masyarakat sudah menunggu kreativitas dan inovasi dari pada para wisudawan Unsultra hari ini (red). Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada adik- adik jangan berhenti belajar tetapi terus belajar meningkatkan keterampilan sehingga mampu membawa dan menjaga nama baik almamaternya,” pungkasnya. (red)

Follow Publikasi Kami di Google News: Klik Haluoleo News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *