HaluoleoNews.ID, KENDARI- Setelah sukses melepas 30 mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) pada Program Experiental Learning (magang) di Sekolah Islam Al- Azhar Hertasning (SD) Makassar yang bertaraf Internasional, pada Selasa (4/7/2023) lalu.
Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) kembali sukses melaksanakan pelepasan 15 mahasiswa Prodi PGSD pada Program Experiental Learning pada 18 Juli 2023. Kali ini ada 15 mahasiswa PGSD di kampus merah maron itu bakal magang di Sekolah Dasar (SD) North Bilingual School Bali bertaraf Internasional selama 4 bulan kedepan.
Rektor Unsultra, Prof Andi Bahrun mengatakan, bahwa program magang tersebut terlaksana berkat lolosnya Prodi PGSD pada Program Kompetisi- Kampus Merdeka (PK-KM) 2023, yang pendanaannya dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Prof Andi menjelaskan, PK-KM ini terbagi kedalam 2 kelompok. Pertama di Sekolah Islam Al- Azhar Hertasning Makassar dan SD North Bilingual School Bali, di Sekolah Islam Al- Azhar Hertasning sudah berjalan sekitar 2 minggu.
“Hari ini kita melepas 15 mahasiswa PGSD Unsultra untuk magang di SD North Bilingual School Bali. Bagi kami pelepasan ini bagian dari proses untuk memberikan spirit, motivasi dan energi tambahan bagi mereka (mahasiswa magang), supaya betul- betul mereka terpatri dalam dirinya membawa nama Prodi PGSD, Unsultra, dan daerah Sulawesi Tenggara (Sultra) seperti itu,” ujarnya yang juga tercatat sebagai guru besar Fakultas Pertanian (FP) Universitas Halu Oleo (UHO) itu.
Selain itu, mahasiswa magang Prodi PGSD Unsultra ini disana bisa bertanggung jawab melaksanakan program magang ini dengan sangat baik. Serta meminta mereka untuk menunjukan kreativitas kepada pihak SD North Bilingual School Bali bahwa kriteria yang dibutuhkan oleh sekolah bertaraf internasional itu ada pada diri mahasiswa magang PGSD Unsultra.
Disamping itu, mahasiswa magang Prodi PGSD ini tidak henti- hentinya juga terus belajar untuk bagaima mana menjadi guru pada SD yang bertaraf internasional, sehingga mereka mendapatkan inspirasi. Tetapi yang tidak kalah penting juga para pendamping mereka juga mampu mengadopsi sistem pengelolaannya, kurikulum dan lainnya.
Sehingga, dapat dibawah pulang dan ditransfer ke Prodi PGSD Unsultra, dan itu bisa dijadikan sebagai perbaikan pengelolaan, kurikulum PGSD di kampus SEKSI (Santun dan Beretika, Elok dan Nyaman, Kreatif dan Inovatif, Sekahtera dan Harmonis, Idaman dan Berdaya Saing) itu.
“Sehingga betul- betul alumni Unsultra itu responsif terhadap Era Disrupsi (masa terjadinya inovasi dan perubahan secara masif), kemudian punya adaptasi yang baik. Yang lebih penting lagi terbangun kolaborasi antara Unsultra dan SD North Bilingual School Bali dengan kegiatan- kegiatan lain yang berkelanjutan,” pungkasnya.
Reporter : La Ode Hamid
Editor : Anshar