Wujudkan Masjid yang Baik dan Profesional, Kepala Kemenag Sultra Tekankan 4 Strategi Ini!

HaluoleoNews.ID, KENDARI- Masjid sebagai pusat pembinaan umat harus dikelola dengan baik dan profesional, sepanjang tidak keluar dari koridor dan aturan ajaran Islam.

Pengurus dan pemerhati masjid harus bisa mendorong penguatan dan pengembangan fungsi masjid di tengah masyarakat.

Menurut Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulawesi Tenggara (Sultra), Muhamad Saleh, ada 4 strategi pokok dalam pengelolaan masjid.

Sebut Saleh, sosialisasi fungsi masjid yang sebenarnya pada masyarakat muslim, peningkatan kualitas kepemimpinan para pengelola masjid.

Selanjutnya, peningkatan etos kerja pengurus Masjid dalam pemberian jamaah, dan terakhir  manajemen organisasi serta administrasi pengelolaan masjid.

“Keempat strategi pokok itu dapat efektif dilakukan dengan pendekatan historis, kultural, fungsional dan pendekatan struktural, sehingga diharapkan dapat mengembalikan fungsi masjis,” tegas Kakanwil saat membuka giat Bimbingan Peningkatan Kualitas Kompetensi SDM Masjid dan Pembinaan Korban Aliran Paham Keagamaan Islam tingkat Sultra 2024, Rabu (10/1/2024).

Terkait pembinaan korban aliran paham keagamaan Islam, Saleh mengimbau pengurus dan pemerhati Masjid untuk membantu menganalisa dan mendeteksi kelompok aliran-aliran keagamaan Islam guna diberi pembinaan atau ditindaklanjuti secara hukum.

Mantan Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kanwil Kemenag Sultra ini menjelaskan, aliran atau paham keagamaan merupakan aliran atau pemikiran sesat yang dianut, diamalkan dan diajarkan oleh suatu kelompok yang bertentangan dengan akidah dan syariat Islam.

“Ini perlu dilakukan selain untuk mengupdate data aliran paham keagamaan, juga untuk terus memantau perkembangan aliran paham keagamaan,” terangnya.

Kakanwil berharap, melalui Bimbingan Peningkatan Kualitas Kompetensi SDM Masjid dan Pembinaan Korban Aliran Paham Keagamaan Islam tingkat Sultra 2024, dapat menambah wawasan pengurus Masjid dalam mengelola masjid, meningkatkan SDM masjid yang profesional, amanah, berilmu dan berwawasan tinggi.

“Dengan begitu masyarakat akan memandang jika kehadiran masjid tidak hanya sebagai pusat peribadatan umat Islam, tetapi juga sebagai sarana Pembangunan Umat,” pungkasnya. (red)

Follow Publikasi Kami di Google News: Klik Haluoleo News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *