Asisten 1 dan 2 Setda Sultra Terima Audiensi Organisasi Kemahasiswaan 

Pendidikan3244 Dilihat
HaluoleoNews.ID, KENDARI-  Plh. Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Sulawesi Tenggara (Prov. Sultra), Yuni Nurmalawati, selaku Asisten II Bidang Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Setda Sultra menerima Audiensi Organisasi Masyarakat atau Kemahasiswaan dan Instansi Vertikal bertempat di Looby Kantor Gubernur Sultra, pada Senin, (30/10/ 2023)
Hadir dalam Audiensi tersebut, Asisten 1 Setda Sultra, Kepala Bappeda Sultra, Perwakilan Bank Indonesia (BI), Perwakilan BPS Sultra, Kadis Ketapang Sultra, Kadis Perindag Sultra, Kadis ESDM Sultra, Kadis Lingkungan Hidup Sultra, Kadis UMKM Sultra, Kadis Pertanian Sultra, Karo Perekonomian Sultra, Kabid Penyuluhan Distanak, Perwakilan BNPB Sultra, Disbunhorti Sultra, dari unsur organisasi masyarakat ada PMII Kota Kendari, HMI Kota Kendari, GMKI Kota Kendari dan beberapa organisasi lainnya.
Dalam arahan Plh. Sekda Sultra, Yuni Nurmalawati, bahwa kegiatan ini awalnya Langsung dipimpin Pj. Gubernur Sultra, karna banyak agenda-agenda dari Pj. Gubernur dan pihaknya diarahkan Pj. Gubernur Sultra menerima adik-adik mahasiswa yang akan Audiensi.
Dirinya mengucapkan berterima kasih atas sikap pengawasan dari unsur mahasiswa, namun kami menyarankan bahwa koreksi dalam menjalankan pemerintahan ada yang ingin dipertanyakan atau ada yang tidak dimengerti, tolong ditempuh dengan cara yang elegan seperti ini.
“Mari kita diskusikan, sehingga Pemerintah Daerah tidak pernah menutup diri untuk berdiskusi, tapi kami akan memberikan penjelasan terhadap jalannya Pemerintah yang belum di pahami oleh orang luar atau dari adik-adik Mahasiswa,” ujarnya.
Arahan, Asisten 1 Setda Sultra, Suharno, yang menjadi latar belakang diskusi pada hari ini ada 3 hal yaitu pertama Inflasi, kedua Dampak El-Nino dan Ketiga Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg. Untuk permasalahan tersebut, diperlukan pemahaman bagi para mahasiswa atau organisasi masyarakat terkait, apa yang dilakukan oleh pemerintah daerah dan apa yang dilakukan kedepan menyikapi tiga hal tersebut, disini ada pejabat terkait mengenai ke-tiga hal tersebut.
Disini akan diskusikan secara elegan dan saya sudah hubungi dan mengundang secara baik-baik sehingga mari berdiskusi bersama dan nantinya bisa klir. Untuk inflasi sendiri terdapat dua lokasi yang menjadi titip pantauan kami yaitu Kota Kendari dan Kota Bau-bau, yang terjadi di 2 kota ini mempengaruhi inflasi di Sulawesi Tenggara dan langkah-langkah yang dilakukan pemerintah daerah dalam waktu yang lalu, sudah melakukan rapat dengan pejabat terkait.
“Kami sudah menyampaikan hasil dari TPID kab/kota ada beberapa hal diantaranya memperkuat pengawasan mengenai keterjangkauan harga, menghindari spekulan, sehingga kami harapkan adik-adik mahasiswa mempunyai kecerdasan untuk tampil di masyarakat,” ujarnya.
Salah satu Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Kendari, Muhammad Alamsyah,
Kehadiran kami disini menyampaikan terima kasih kepada Asisten 1 dan pejabat terkait karna telah mengundang kami semua untuk mendengarkan aspirasi dan pendapat kami terkait kondisi terkini, inflasi, kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg dan El-Nino sehingga menyangkut hajat orang banyak untuk keseluruhan.
Tugas kami dalam organisasi kemahasiswaan sebagai pengontrol dari kebijakan-kebijakan daerah, apalagi ada ungkapan kami secara keseluruhan kami tidak senang dengan predikat Sultra sebagai daerah inflasi tertinggi di Indonesia, terkait dengan Inflasi ini, bisa dipahami peristiwa ekonomi yang mengakibatkan kenaikan harga secara terus-menerus.
“Saya dari Gerakan Mahasiswa Islam Indonesia menilai bahwa ingin mempertanyakan terlebih dahulu, apa yang menjadi ukuran sehingga Sultra disebut sebagai daerah yang mengalami inflasi tertinggi ke-2 di Indonesia dan terkait kelangkaan gas elpiji saya ingin mempertegas bahwa kebijakan yang dikeluarkan kepada Dinas ESDM sudah sangat baik, sehingga perlu dipastikan distribusi gas elpiji tidak boleh tertahan, apa lagi kemudian ada penimbunan atau pelaku tengkulak jalur pendistribusian Elpiji tidak boleh ada terjadi lagi,” tuturnya.
Lanjut, El-Nino kita di Sultra sangat panas di jam delapan pagi saja sudah terasa panas seperti sudah jam 11 siang, makannya kesulitan ekonomi saya pikir tidak boleh terjadi, apalagi masih dalam program penanganan stunting, tentunya kenaikan harga beras, kenaikan berbagai kebutuhan bahan pokok itu, perlu ditekan dan terakhir industri dan perdagangan saya sebagai bentuk langkah mengatasi kenaikan harga dipasar-pasar itu saya merekomendasikan mengelar pasar murah memerintahkan di 17 Kab/Kota se-Sultra untuk rutin mengelar pasar murah dan kalau bisa di desa-desa karna dengan rutin menyelesaikan pasar murah itu juga, menciptakan kondisi pasar karna pasar murah di subsidi oleh pemerintah daerah.
Selanjutkan penjelasan dari Asisten II bahwa pada waktu lalu dibawah pimpinan Bapak Pj. Gubernur Sultra selaku Ketua TPID, apa yang disarankan itu sudah disampaikan oleh bapak Pj. Gubernur menyikapi kelangkaan Gas Elpiji karna ada kasus yang 3 pengisian di Kolaka, Konawe dan Kendari, sehingga dalam waktu dekat akan normal kembali
Untuk rekomendasi pasar murah sudah kami menghimbau di semua Kab/Kota untuk melakukan pasar murah, dalam 1 bulan 2 kali dan mengenai kebijakan-kebijakan yang dilakukan oleh OPD ada sedikit catatan bahwa kegiatan pimpinan daerah kita, dijabarkan oleh semua OPD menindaklanjuti saja sehingga kami hanya jabarkan saja, bukan Kebijakan OPD.
Selanjutnya Arahan atau penyampaian dari Perwakilan BPS Sultra bahwa inflasi adalah kenaikan harga-harga secara umum.Jadi kalau kita di Sulawesi Tenggara ini, komoditas yang kita ambil harganya itu sekitar 326 komoditas makanan.
Dan inflasi mencerminkan adanya pergerakan harga, kalau dia naik dia namanya inflasi kalau dia turun deflasi sehingga inflasi tidak mencerminkan bahwa di suatu daerah itu harganya mahal
jadi secara umum inflasi di kota Kendari yang disebut tadi rangking 2 seluruh Indonesia disumbangkan oleh komoditas makanan minuman dan tembakau sebesar 0,67%.
sementara yang paling besar komunitas yang paling besar yang menyumbang inflasi di Sulawesi Tenggara ini adalah sektor transportasi, tahun ini kita ada kenaikan BBM ini mengakibatkan atau berimbas pada kenaikan tarik dari semua sektor angkutan utamanya angkutan udara.
Kadis Perindag Sultra, bahwa ada belanja tidak terduga kami juga melaksanakan pasar murah dan diberikan stimulus kepada masyarakat, sejak mulai dari covid-19 di seluruh kab/kota sudah melaksanakan pasar murah dan diberikan stimulus, kemarin kami sudah melakukam pasar murah dan kami akan memprogram di kab/kota lain dan Pemprov. Sultra selalu melakukan upaya-upaya untuk pengendalian inflasi.
Kadis Ketapang Sultra, bahwa perlu diketahui angka itu masih masuk target nasional, yang paling penting dipahami bahwa inflasi tahun kalender akan menentukan berapa besar inflasi di Sultra, hari ini masih year on year artinya inflasi yang dibandingkan bulan yang sama tahun yang berbeda, perbandingan adalah September 2022 yang lalu dan inflasi tahun kalender saat ini berada 2,1 masih relatif kecil, mudah-mudahan bisa kita pertahankan inflasi tahun kalendernya.
Dilanjutkan dengan mendengar Audiensi dari para mahasiswa atau organisasi masyarakat yang hadir pada hari ini dan Asisten II memimpin jalan diskusi bahwa kita sudah mendengar bersama sudah sepakat yang telah kami sampaikan dan penegasan ke pengawasan lebih diperketat biar ini menjadi Pr kita bersama. Tutupnya. (rls) 
Follow Publikasi Kami di Google News: Klik Haluoleo News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *