HaluoleoNews.ID, KENDARI- Fakultas Farmasi (FF) Universitas Halu Oleo (UHO) menggelar Sosialisasi Peningkatan Pemahaman dan Kewaspadaan Masyarakat Terhadap Kasus Resistensi Antibiotik di Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Kendari, pada Jumat (16/6/2023).
Sosialisasi tersebut dalam rangka pencegahan kejadian resistensi di SMAN 2 Kendari. Dihadiri oleh 50 peserta dari anggota pengurus Organisasi di Bawah OSIS (ORDEBASIS) SMAN 2 Kendari, menghadirkan narasumber dari Tim Dosen FF UHO.
Adalah, Muhammad Hajrul Malaka, S.Si., M.Si. Apt. Sitti Raodah Nurul Jannah, M.S.Farm., dan Apt. Muh. Israwan Azis.
Dalam pemaparannya, Apt. Sitti Raodah menjelaskan dampak resistensi Antibiotik yang menjadi tantangan global karena sudah semakin massive, sehingga perlu kerja sama lintas sektor untuk menghambat penyebaran resistensi Antibiotik.
Antibiotik dapat dikonsumsi saat mengalami diare untuk membunuh serangan bakteri yang ada dalam tubuh. Namun apabila salah dalam penggunaan akan mengakibatkan bakteri mengalami resisten. Artinya bakteri akan kebal dengan obat yang diberikan.
“Mereka akan tetap hidup dan berkembang biak hingga infeksi bakteri tidak terobati dan menyebabkan seseorang meninggal. Penggunaan antibiotik secara benar sehingga tidak sampai membuat bakteri mengalami resisten, inilah yang saat ini terus digalakkan oleh lintas sektor kesehatan,” ujarnya.
Antusiasme peserta terlihat saat berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan obat antibiotik yang baik dan benar, serta penggunaan Antibiotik yang harus sesuai dengan anjuran dokter sehingga siswa-siswa SMA mampu terhindar dari resistensi antibiotik.
“Antusiasme siswa-siswi SMAN 2 kendari dalam mengikuti kegiatan sosialisasi pemahaman resistensi antibiotik ini sangat kami apresiasi. Mereka aktif memberikan tanggapan dan pertanyaan terkait dengan masalah resistensi antibiotik dan cara mencegah terjadinya resistensi antibiotik di masyarakat” ucapnya
Sementara itu, Ketua Pengabdian Masyarakat FF UHO, Muhammad Hajrul Malaka mengharapkan, anak muda yang lebih akrab dengan Sosial Media (Sosmed) dapat membantu penyebaran informasi kesehatan ini.
“Sehingga dengan begitu, dapat mengedukasi masyarakat secara luas dengan pemanfaatan berbagai platform yang ada,” ungkapnya.
Salah Satu Anggota Tim Pengabdian Masyarakat, Apt. Muh. Israwan Azis menambahkan, edukasi ini juga diharapkan dapat meluruskan beberapa praktik yang dilakukan oleh masyarakat yang sebenarnya salah. Misalnya meminum antibiotik untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh virus.
“Minum obat antibiotik tanpa konsultasi dengan dokter dan mengkonsumsi obat antibiotik tanpa dosis yang tepat atau meminum obat antibiotik sisa, hal itu dapat memicu seorang mengalami resistensi antibiotik,” pungkasnya.
Reporter : La Ode Hamid
Editor : Anshar