HaluoleoNews.ID, KENDARI- Team Ekspedisi Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Sulawesi Tenggara (Sultra) menelusuri Tempat Pengajaran Al-Quran (TPA) di pelosok Kabaena, Kab. Bombana dan menemukan salah satu TPA yang guru mengajinya telah mengajar selama 30 tahun dengan kondisi Al-Quran dan Iqro di TPA tersebut tidak layak lagi.
Ibu Hanisi yang sekarang berusia 63 tahun masih semangat mengabdikan diri mengajar mengaji anak-anak Desa Wumbulasa Kec. Kabaena Utara Kab. Bombana.
Selama kurang lebih 30 tahun mengajar mengaji untuk pertama kalinya ibu Hanisi menerima bantuan Al-Quran, hal ini membuat beliau merasa bersyukur dan berterimakasih kepada Dompet Dhuafa Sultra
“Selama ini belum pernah ada yang kasi bantuan Al-Quran selama saya mengajar mengaji, saya merasa bersukur dan berterimakasih kepada Dompet Dhuafa Sulawesi Tenggara atas bantuan Al-Quran ini semoga Dompet Dhuafa Sultra berkembang terus agar banyak yang bantu seperti TPA saya”Ujar Ibu Hanisi
Historis ibu Hanisi dulunya menikah dengan mualaf namun pernikahan tidak berlangsung lama berhubung suaminya ternyata tidak serius masuk islam, sehingga ibu Hanisi langsung meminta cerai 3 bulan pasca pernikahan dan langsung pulang ke Kabaena dan sejak saat itu ibu Hanisi yang sekarang berumur 63 Tahun tidak pernah menikah lagi.
Tradisi pengajaran Ibu Hanisi masih menggunakan Tradisi Pengajaran suku Moronene (Kabaena) yakni murid baru di mandikan dan di bacakan doa serta menelan jantung ayam yang masih mentah.
Koordinator Ekspedisi Dompet Dhuafa Volunteer (DDV) Sulawesi Tenggara (sultra), Hasfil mengungkapkan bahwa ia menemukan TPA ini melalui informasi dari Volunteer yang ikut ekspedisi.
“kami menemukan TPA Al-Akbar yang berdomisili di Desa Wumbulasa Kec. Kabaena Utara Kab. Bombana dari Volunteer Dompet Dhuafa Sultra yang juga merupakan murid di TPA tersebut 16 Tahun yang lalu” ujar Hasfil.
Reporter: La Ode Hamid
Editor : Anshar