HaluoleoNews.ID, KENDARI- Kecenderungan semakin meningkatnya kesadaran masyarakat perkotaan terhadap pentingnya mengkonsumsi pangan sehat, menyebabkan berbagai produk pangan organik semakin diminati walaupun harganya lebih mahal. Kondisi ini tentu saja merupakan peluang usaha yang cukup strategis dan ekonomis, apalagi mengingat wilayah perkotaan identik dengan lahan sempit, sehingga tidak memungkinkan bagi masyarakat untuk membudidayakan berbagai macam tanaman (sayuran, buah, tanaman hias) di halaman rumahnya masing-masing.
Di samping itu, kehidupan masyarakat kota yang sangat heterogen, dengan berbagai profesi yang umumnya non pertanian, namun dengan tingkat penghasilan yang relatif stabil, tentu sangat potensial sebagai calon konsumen cerdas berbagai produk pangan terutama yang dibudidayakan secara organik. Akses warga kota terhadap makanan yang sehat dan bergizi akan lebih mudah dengan dikembangkannya pertanian organik perkotaan.
Praktek-praktek pertanian konvensional di daerah sentra produksi yang masih mengandalkan pupuk dan pestisida kimia, juga dapat dijadikan alasan kenapa pertanian organik perkotaan perlu dikembangkan. Luas lahan yang relatif sempit justru memberikan kemudahan untuk mengembangkan pertanian organik di daerah perkotaan. Melalui pengembangan pertanian organik di perkotaan maka peluang warga kota untuk mendapatkan bahan pangan yang lebih sehat akan lebih tinggi.
Selain itu, pengembangan pertanian organik akan membantu meningkatkan kebersihan daerah perkotaan. Dalam hal ini, pemanfaatan sampah dan limbah perkotaan menjadi pupuk dapat secara signifikan membantu kebersihan lingkungan. Tingginya daya beli yang memungkinkan masyarakat perkotaan mampu membeli produk hasil pertanian dengan mudah seringkali memberikan kesan bahwa masyarakat perkotaan seolah-olah tidak perlu lagi memproduksi pangan sendiri.
Di samping itu, kurangnya pemahaman mereka tentang bagaimana cara mengelola tanaman mulai dari persiapan bahan tanam, media tanam yang digunakan, bagaimana pemeliharaan, panen dan pasca panen, juga dapat berdampak pada terhambatnya pengembangan pertanian organik di perkotaan.
Oleh karena itu, konsep pengembangan pertanian organik di perkotaan harus dilaksanakan berbasis kegiatan non rutinitas yang menyenangkan, relatif mudah dilaksanakan dan memberikan dampak langsung pada nilai estetika lingkungan, kesehatan dan keindahan. Jika kegiatan ini dapat dilaksanakan secara berkelanjutan, maka tentu akan berdampak pula secara ekonomis.
Untuk memenuhi harapan tersebut, diperlukan strategi khusus terutama yang berkaitan dengan upaya memudahkan teknik budidaya tanaman organik (terutana sayur dan buah) antara lain melalui penyediaan pupuk organik plus agens hayati yang dibuat secara mandiri dengan memanfaatkan sumberdaya yang terdapat di lingkungan rumah tangga.
Melalui kegiatan pengabdian masyarakat ini, dilakukan bimbingan dan pendampingan teknik budidaya tanaman sayuran organik berbasis teknologi ramah lingkungan, antara lain cara mengolah sampah rumah tangga dengan memanfaatkan mikroorganisme lokal (MOL) sebagai dekomposer alami untuk membuat pupuk organik cair atau padat, cara pembuatan media tanam, cara tanam, perawatan, dan teknik panen serta pengolahan pasca panen yang baik dan benar.
Program ini terlaksana sebagai bentuk kepedulian Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) yang merupakan organisasi sosial mitra pemerintah daerah yang berperan menjembatani kepentingan petani terhadap berbagai produk teknologi yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi. Diharapkan kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara berkesinambungan sehingga dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan usaha ekonomi kreatif masyarakat/petani sehingga menjadi kelompok usaha yang lebih maju.
Sumbangsih pemikiran, pengetahuan dan pengalaman yang diberikan oleh para narasumber kepada para peserta diharapkan dapat membantu peserta dalam proses pemberdayaan diri masing-masing menuju kehidupan yang lebih baik dan lebih sehat. Keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini tidak terlepas dari peran, bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, oleh karena itu dengan tulus disampaikan terima kasih dan penghargaan kepada Ketua HKTI yang telah memfasilitasi kegiatan ini.
Penghargaan yang sama disampaikan kepada Narasumber (Ibu Prof. Dr. Ir. Gusti Ayu Kade Sutariati, M.Si, Prof. Dr. Ine Fausayana, SE, M.Si, dan Dr. Ir. Tresjia C. Rakian, MP), Tim Pelaksana (Dr. Rian Arini, SP, MP, Wa Ode Nur Aida, SP, MP dan Kadek Pande Prasetya Wiguna, SP) serta Ketua Dasawisma Anggrek Kelurahan Bende yang telah berkenan menerima dan memfasilitasi kegiatan kami. Semoga hasil kegiatan ini bermanfaat.
Dilaksanakan tanggal 21 Desember 2023
Reporter : La Dedi
Editor : Anshar