HaluoleoNews.ID, GORONTALO- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari ikut ambil bagian dalam Pekan Wirakarya Nasional (PWN) Perguruan Tinggi Keagamaan (PTK) XVI se-Indonesia yang diselenggarakan di IAIN Sultan Amai Gorontalo. Dalam acara prestisius ini, delegasi racana Sangia Wekoila IAIN Kendari menarik perhatian hadirin dengan tampil dalam pakaian adat khas Moronene di acara pembukaan PWN PTK tersebut.
Pimpinan Kontingen Pramuka IAIN Kendari Dr. H. Herman, M.Pd.I mengatakan, delegasi pramuka IAIN Kendari memilih pakaian adat Moronene yang merupakan salah satu warisan budaya khas Sulawesi Tenggara (Sultra). Pakaian adat ini terkenal dengan keindahan dan keunikan motifnya, serta dipercaya memiliki nilai historis yang tinggi bagi masyarakat Moronene di Kabupaten Bombana.
Para delegasi dengan bangga mengenakan pakaian adat Moronene yang terdiri dari baju berwarna cerah dengan motif batik khas daerah, sarung tenun, dan aksesoris tradisional seperti kalung dan gelang. Penampilan mereka memberikan warna dan keanggunan tersendiri di tengah acara yang dibuka oleh Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas.
Rektor IAIN Kendari, Prof. Dr. Faizah Binti Awad, M.Pd yang turut hadir dalam pembukaan kegiatan nasional ini mengungkapkan, kegiatan semacam ini memberikan kesempatan yang berharga bagi mahasiswa IAIN Kendari untuk turut serta memperkenalkan budaya lokal tanpa mengurangi nilai dasar dari kegiatan kepanduan.
”Nilai-nilai kreatifitas, inovatif, tanggung jawab, kerjasama tentu saja menjadi tujuan utama dari kegiatan kepanduan tetapi kita perlu juga mengangkat dan mengenalkan budaya lokal pada kegiatan nasional yang dihadiri beragam etnis dan suku bangsa dari berbagai daerah se-nusantara. Ini akan menambah khasanah dan kecintaan kita kepada keragaman budaya indonesia,” kata rektor.
Sementara itu, Menag Yaqut Cholil Qoumas yang bertindak sebagai inspektur upacara menyampaikan PWN ke-16 harus dijadikan momentum untuk meneguhkan diri sebagai sebuah gerakan yang adaptif, inovatif, dan kreatif dalam menyesuaikan dan menghadapi tantangan perubahan zaman.
Apalagi, lanjut Menag, tema besar yang diusung pada PWN kali ini bertajuk “Merawat Keberagaman dan Perdamaian dalam Bingkai Moderasi Beragama.”
“Ini sebuah tema yang cukup menantang sekaligus membutuhkan pembuktian segenap insan Pramuka PTKN. Saudara harus bisa adaptif, inovatif, dan kreatif untuk merawat keberagaman dan perdamaian,” pesan Menag, Senin (22/5/2023).
Menag menambahkan, dalam konteks Indonesia, kepanduan atau pramuka sudah melewati perjalanan panjang. Mulai pada era penjajahan Belanda, masa perjuangan kemerdekaan dan mempertahankan kemerdekaan, hingga dileburnya berbagai organ kepanduan menjadi satu, yakni Pramuka pada 14 Agustus 1961.
“Sejarah panjang kepanduan dunia dan kepanduan di Indonesia seyogyanya mendorong kita untuk selalu merenungkan hakikat organ kepanduan kita, hakikat Pramuka kita,” kata Menag.
Jika merujuk pada catatan Baden Powell misalnya, lanjut Menag dapat diambil hikmah betapa hubungan antarsesama manusia dan hubungan antara manusia dengan alam memegang kunci keberhasilan.
Dalam konteks yang sederhana, relasi yang baik antarsesama manusia dan perlakuan terhadap alam merupakan penentu keberhasilan penyelidikan.
“Apalagi jika ditarik dalam konteks kepanduan Indonesia yang didasari dengan nilai-nilai spiritualitas berupa kepercayaan kepada Yang Esa. Maka, akan membentuk trilogi relasi, yakni hablu minallah, hablu minannas, dan hablu minal alam,” ujar Menag.
“Apabila trilogi relasi ini betul-betul diimplentasikan secara nyata dalam kehidupan sehari-hari, maka para pandu kita akan menjadi insan nan paripurna,” sambung Menag Yaqut.
Diketahui, pembukaan PWN PTK ke-16 tahun 2023 dimeriahkan dengan pagelaran budaya Nusantara yang dilanjutkan dengan defile kontingen dari PTK se Indonesia. PWN PTK XVI akan berlangsung sejak 22 – 27 Mei 2023 di Bumi Perkemahan Kampus 2 IAIN Sultan Amai Gorontalo dan sejumlah kabupaten di Provinsi Gorontalo.
Pembukaan PWN 2023 juga dihadiri para Staf Ahli, Staf Khusus dan Tenaga Ahli Menteri Agama serta pejabat eselon I dan II Kementerian Agama. (red)