HaluoleoNews.ID, KENDARI- Peringatan Bulan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) 2023, dilaksanakan di Bumi Anoa atau Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak 10 sampai 15 Oktober 2023. Puncak peringatan Bulan PRB, dilaksanakaan di Hotel Claro Kendari, pada Jumat (13/10/2023).
Turut dihadiri sejumlah toko penting dari berbagai instansi, termasuk Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pembaangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK), Prof Muhadjir Efendy dan Kepala Badan Nasional Penanggulangaan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto.
Dikesempatan tersebut, Penjabat (Pj) Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Andap Budhi Revianto mengucapkan selamat datang sekaligus berterimah kasih kepadaa tamu dan peserta yang telah mengikuti iven peringatan bulan PRB di Kota Kendari.
“Atas nama masyarakat dan segenap komponen bangsa di sultra, saya mengucapkan selamat datang sekaligus berterima kasih karena ivent ini dilaksanakan di Bumi Anoa, Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kita cintai bersama,” ujarnya.
Andap memaparkan, PRB adalah agenda nasionaal dan merupakan peringatan secara internasional “International Day For Disaster Risk Reduction” yang diperingati setiap 13 Oktober. Tahun ini PRB diselenggarakaan di Sultra, adapun tujuan dari peringatannya adaalah untuk membangun kesadaran bersama membangun dialog, dan mengembangkaan jejaring antar pelaku PRB.
“Sebuah kehormatan bagi Sultra karena telah dipercaya BNPB sebagai penyelenggara PRB. Kegiatan ini merupakan ajang pembelajaran bersama bagi kam, khususnya masyarakat Sultra dan Indonesia secara keseluruhan,” ucapnya.
Andap menjelaskan, saat ini pemerintah Sultra sedang menggagas sistem penanggulangan bencana berbasis data presisi. Sistem ini akan dikembangkan bersama pusat mitigasi dan penanggulangan kebencanaan Universitas Halu Oleo (UHO). Data presisi diperlukan sebagai dasar pertimbangan pemerintah daerah dalam mengambil keputusan yang tepat demi pembangunan di Sultra.
Rencana pembangunan berkelanjutan hanya bisa terwujud melalui keputusan politik legislasi, politik anggaran, dan politik pengawasan yang kuat. Pengembangan sistem penanggulangan bencana dilakukan atas kesadaran bahwa mitigasi bencana tidak bisa dilakukan berdasarkan asumsi atau opini semata.
Sehingga Pemprov Sultra bersama unsur perguruan tinggi akan memanfaatkaan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menghasilkan data yang valid. Andap berharap, rangkaian kegiatan peringatan bulan PRB memberikan kontribusi yang berkelanjutan dalam upaya mengurangi risiko bencana sebagai bagian dari rencana pembangunan, baik dalam lingkup nasional maupun daerah.
“Peringatan bulan PRB menggambarkan komitmen Sultra yang kuat dan tangguh menghadapi tantangan bencana. Seluruh upaya dilakukan untuk mendukung pembangunan nasional dan daerah berbasis PRB,” ungkapnya.
Dalam acara puncak ini Andap juga menyerahkan bendera petaka PRB kepada BNPB yang selanjutnya menyerahkan ke Pj Gubernur Aceh yang akan ditunjuk menjadi tuan rumah bulan PRB pada tahun depan. Hadir pada acara puncak ini adalah Anggota Komisi VIII DPR RI, Ketua DPRD Sultra, para Pimti kementerian dan lembaga, Forkopimda Sultra, Bupati dan Wali Kota se Indonesia, pegiat kebencanaan, dan seluruh jajaran BPBD se Indonesia. (red)