HaluoleoNews.ID, KENDARI- Penjabat (Pj) Wali Kota Kendari, Muhammad Yusup berharap dengan sistem digitalisasi atau penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) Bank Sultra di lingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari tidak terjadi lagi kebocoran Pendapatan Asli Daerah (PAD) di semua sektor.
Diantaranya, sektor retrebusi parkir. Pemkot Kendari juga sudah mengharapkan melakukan kegiatan- kegiatan pemerintahan, baik itu pembangunan maupun pelayanan kepada masyarakat untuk beralih ke digitalisasi.
“Kenapa? karena kami melihat banyak potensi- potensi pendapatan yang bisa didapatkan Pemkot belum maksimal dan terjadi kebocoran- kebocoran. Seringkali disetiap pertemuan, saya menyampaikan itu. Terutama pendapatan- pendapatan dari sektor parkir, inikan kita melihat lebih banyak yang bocor ketimbang yang masuk,“ keluhnya.
Bayangkan saja! Sebut Yusup, seluruh Kota Kendari ini PAD nya cuman Rp400 Miliar, itukan sangat kecil. Sementara potensi- potensi pendapatannya begitu besar, dari sektor pajak retrebusi parkir saja begitu besar, belum lagi pajak reklame, makan minum dan lainnya.
Sambung Yusup, tapi ini kebocoran- kebocoran di sektor pajak masih ada. Ia sebut, kebocorannya lebih banyak dikelola “Preman“ dari pada dikelola oleh yang berhak atau berwajib. Ini yang terjadi, belum lagi pihak- pihak atau oknum pengelola hotel dan restoran “Nakal“ yang tidak melaporkan pendapatannya secara benar.
“Contohnya ada salah satu Cafe di Kendari. Kalau kita melihat dari pagi sampai malam itu penuh pengunjung, tetapi yang dilaporkan sedikit. Makanya dengan digitalisasi ini (penggunaan QRIS Bank Sultra) ini saya harapkan, tidak terjadi lagi kebocoran – kebocoran. Baik itu parkir, saya harapkan pakai sistem digital (QRIS),“ pungkasnya.
Diketahui, sebelumnya Pemkot Kendari bersama Bank Sultra telah sukses menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dan Perjanjian Kerja Sama (PKS) tentang Pengembangan Layanan dan Inovasi Teknologi Keuangan serta Penerimaan Daerah Kota Kendari. (red)