HaluoleoNews.ID, JAKARTA- Anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat Syarief Hasan menyebut, tim kecil masih terus mencari waktu baik untuk pertemuan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Ia pun tidak dapat memastikan pertemuan bisa terlaksana pada akhir pekan ini.
“Saya pikir kalau ditangkap dari kabar berseliweran, (pertemuan terlaksana) akhir pekan ini, ya bisa juga enggak, bisa juga iya. Tapi tentunya lagi dicari waktu yang baik untuk keduanya,” kata Syarief dalam program GASPOL! Kompas.com, yang ditayangkan pada Jumat (16/6/2023) malam.
Syarief menyampaikan, waktu yang tepat tengah dicari mengingat kedua elit partai politik ini memiliki jadwal yang cukup padat.
Puan yang juga menjabat sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI punya banyak agenda. Begitu pula dengan AHY yang tengah mengatur berbagai hal di internal partai untuk mempersiapkan diri maju di Pemilu 2024.
“Apalagi sekarang sudah menjelang pemilu dan sebagainya, banyak masalah yang harus diatur. Tentu dengan segala kesibukan keduanya, tim kecil sedang mencari di mana waktu yang pas untuk keduanya,” tutur Syarief.
Dia berharap ada waktu yang cocok dalam waktu dekat sehingga pertemuan dapat segera terlaksana. Ia pun berharap pertemuan tersebut memiliki manfaat untuk kedua belah pihak. “Kami tentunya menghendaki setiap pertemuan itu ada manfaatnya. Setiap pertemuan itu pasti ada topik yang dibicarakan.
Ia bahkan mengasumsikan bahwa pertemuan akan membahas seputar kepentingan bangsa dalam jangka panjang.
“Kami memiliki suatu asumsi yang dibicarakan itu prioritasnya adalah bagaimana membangun kebersamaan untuk kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia dalam waktu jangka panjang,” jelas Syarief Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI-P Puan Maharani mengatakan akan segera berkomunikasi dengan AHY. Namun dia belum menjelaskan secara detail kapan akan bertemu dengan AHY.
“Segera, segera ketemu,” kata Puan saat ditemui di kantor DPD PDIP Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (11/6/2023).
Kemesraan keduanya berawal dari pernyataan Puan yang menyebut bahwa AHY masuk dalam radar calon wakil presiden (cawapres) pendamping bakal calon presiden (capres) PDI-P untuk Pemilu 2024, Ganjar Pranowo.
Memang, awalnya, Demokrat secara tersirat menyampaikan penolakan. Namun, bermula dari gagasan tersebut, suhu politik antara partai banteng dan partai bintang mercy yang selama ini panas tampak mulai mencair.
Puan mengungkap bahwa ada sepuluh nama yang masuk bursa cawapres pendamping Ganjar. Nama-nama itu, mulai dari menteri Kabinet Indonesia Maju, kepala daerah, hingga petinggi partai politik. Salah satu nama yang mencuat di luar prediksi yakni AHY.
“Kalau boleh saya sebut yang ada di media, Pak Mahfud (Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD) sudah masuk namanya,” kata Puan usai Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI-P di Sekolah Partai DPP PDI-P, Jakarta Selatan, Selasa (6/6/2023).
“Pak Erick Thohir (Menteri BUMN), Pak Ridwan Kamil (Gubernur Jawa Barat), Pak Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), kemudian ada Pak AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono), Pak Airlangga (Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto). Nama-nama itu masuk dalam peta yang ada di PDI Perjuangan,” tuturnya.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com