HaluoleoNews.ID, KENDARI- Dinas Pariwisata (Dispar) Sulawesi Tenggara (Sultra) berkolaborasi dengan Asosiasi Profesi Fotografi Indonesia (APFI) Pusat dan APFI Kota Kendari menyukseskan pelaksanaan Jambore Nasional Fotografer Indonesia (JNFI) 2023. JNFI 2023 ini mengusung tema “Fotografi Penggerak Pariwisata Sulawesi Tenggara”, di Pulau Bokori, Kab. Konawe, Sultra, sejak 1- 3 Desember 2023.
JNFI 2023 sendiri merupakan kali kedua yang diadakan oleh seluruh fotografer se- Indonesia, dimana jambore pertama kali digelar di Bromo di Provinsi Jawa Timur (Jatim). Kegiatan JNFI ini akan berdampak signifikan terhadap kemajuan pariwisata karena didorong dalam kerangka pengembangan ekosistem serta pelibatan berbagai stakeholder melalui skema kolaborasi antara komunitas fotografer, pelaku usaha ekonomi kreatif dan UMKM yang ada.
Penjabat (Pj) Gubernur Sultra, Andap Budi Revianto menyampaikan selamat datang di Sultra kepada seluruh fotografer se- Indonesia. Ini merupakan kebanggaan tersendiri bagi kami dengan kedatangan para fotografer dengan tujuan begitu mulia, mengabadikan realitas yang ada di Bumi Anoa.
Oleh karena itu, dirinya sangat mengapresiasi penyelenggaraan JNFI 2023, karena merupakan perjumpaan komunitas fotografer yang pertama kali dilaksanakan di Provinsi Sultra.
“Saya yakin, kehadiran fotografer seluruh Indonesia memiliki dampak yang sangat positif terhadap citra Sulawesi Tenggara (Sultra) di mata nasional bahkan internasional, melalui karya- karya fotografi yang kelak akan tercipta dalam jambore ini. Sultra memiliki kekayaan alam dan budaya yang sangat melimpah,” ujarnya.
Dengan keindahan alam dan keberagaman budayanya, Sultra memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan Indonesia. Namun keindahan alam dan kekayaan budaya itu tidak akan berarti apa- apa tanpa ada penyebaran informasi dan publikasi. Fotografi merupakan salah satu media yang sangat efektif untuk mempromosikan suatu daerah.
Melalui fotografi, pesan- pesan ajakan untuk berkunjung ke Sultra dapat dikemas secara menarik dan menjangkau masyarakat luas. Dunia fotografi bukan semata-mata soal menjepret dan mengabadikan sebuah objek. Kata Ansel Adam, seorang fotografer Amerika Serikat (AS) sekaligus aktivis lingkungan, berkata bahwa fotografer lebih dari sekedar menyampai informasi dan ide terkini.
“Fotografer adalah bentuk seni kreatif. Ada dua dimensi yang bisa dipetik dari perkataan Ansel Adam, pertama bahwa kerja-kerja fotografi adalah penyampai pesan dan ide- ide. Pemerintah tentu saja sangat membutuhkan pesan dan ide-ide segar untuk membangun daerah dan bangsa ini,” ucapnya.
Oleh karena itu, ia berharap para peserta jambore ini dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk menghasilkan karya fotografi yang mengemban misi sebagai pembawa pesan dan ide- ide. Kedua, bahwa eksistensinya sebagai sebuah seni kreatif, membuat fotografi tidak sekedar menampilkan gambar- gambar tapi juga sarana sarana mengekspresikan humanisme yang mendorong lebih bijaksana merespon setiap dinamika kehidupan.
Kepala Dispar Sultra, H. Belli, S.E., M.Si menambahkan, semoga perjumpaan dengan seluruh fotografer Indonesia ini menjadi awal dari kebangkitan pariwisata Sultra melalui penguatan promosi dan branding yang lebih masif kedepannya, dan dirinya menyampaikan kebanggaan dan terima kasih dengan terpilihnya Sultra menjadi tuan rumah penyelenggaraan JNFI ke 2 tahun ini.
“Kami berharap, dapat menjadi tuan rumah yang baik, dapat memfasilitasi kegiatan serta ketika peserta pulang balik ketempat masing-masing dapat membawa cerita dan pengalaman positif setelah berkunjung ke wilayah Bumi Anoa,” tuturnya.
Sementara itu, Panitia Lokal JNFI 2023, Suharjono mengungkapkan, peserta JNFI 2023 ini dihadiri sebanyak 34 provinsi yang ada di Indonesia termasuk Papua. Terlaksananya JNFI ini berkat kerjasama APFI Pusat dan Kendari serta Dispar Sultra.
“Jadi peserta JNFI 2033 ini sebanyak 250 orang dari 34 Provinsi. Kami juga ada tambahan peserta untuk di Kendari dari kalangan umum dan mahasiswa, dengan harapan mereka bisa menjadi generasi penerus setelah kita tidak mampu lagi mengangkat kamera dan menjadi salah satu aset untuk industri pariwisata,”
Selain itu, dalam giat ini pihaknya menghadirkan narasumber atau mentor yang memiliki kemampuan yang sangat mempuni dibidang fotografer, seperti Arbain Rambey untuk memberikan ilmunya kepada peserta JNFI. Lebih jauh kata Jojon sapaan akrabnya, ada beberapa rangkaian Giat di JNFI ini di Pulau Bokori.
Diantaranya, pelepasan tukik atau anak penyu yang hampir punah, pemotretan model yang mengenakan busana yang berbahan tenun khas Sultra, workshop, talk show, menghadirkan salah satu warga Pulau Siompu, Kab. Buton Selatan (Busel), Sultra yang terkenal dengan Albino dan atraksi pertarungan antara dua kuda jantan yang dinamakan “Pogiraha Adhara”.
“Kita berharap, kegiatan- kegiatan yang kita hadirkan JNFI 2023 ini bisa menarik wisatawan datang di Sultra. Makanya kita selalu berkoordinasi dengan Dinas Pariwisata (Dispar) agar bagaimana Sultra ini lebih terkenal lagi, dengan begitu otomatis wisatawan lokal maupun mancanegara juga akan datang,” pungkasnya.
Diketahui, kegiatan tersebut turut Dihadiri, diantaranya Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sultra, Nursalam Lada; Kepala Dispar Sultra, H. Belli, S.E., M.Si., Perwakilan DPRD Konawe, Polsek Soropia, dan Basarnas Kendari.
Reporter: Nuriana
Editor : La Ode Hamid