HaluoleoNews.ID, KENDARI — Sabtu malam, 4 Oktober 2025, suasana di Kelurahan Anggoeya, Kecamatan Poasia, terasa berbeda. Puluhan warga komunitas yang akrab disebut Bangladesh—singkatan dari Bangkali, Dana, dan sekitarnya, kampung asal mereka di Kecamatan Watopute, Kabupaten Muna—berkumpul dalam majelis sederhana namun hangat.
Malam itu, Granada Trip menggelar kegiatan Syiar Baitullah, sebuah program yang bertujuan menumbuhkan semangat umat untuk menunaikan ibadah haji dan umrah.
Hadir sebagai pembicara, Ust Mahyuddin, wakil dari Granada Trip yang juga dikenal sebagai pengasuh Majelis Nurul ‘Ilmi Sultra sekaligus Pondok Pesantren Nurul ‘Ilmi Agrowisata California Cialam. Dengan gaya khasnya yang tenang dan menyejukkan, ia menguraikan makna besar di balik perjalanan suci ke Baitullah.
“Kalau haji itu wajib, umat Islam umumnya sudah tahu. Tapi banyak yang belum sadar, bahwa umrah juga wajib sekali seumur hidup bagi yang mampu. Demikian dalam Mazhab Syafi’i yang banyak dianut di negeri kita dan Mahzab Hanbali,” ujarnya membuka penjelasan.
Menurutnya, dalil kewajiban umrah bersumber dari firman Allah dalam Surah Al-Baqarah ayat 196:
‘Wa atimmul hajja wal ‘umrata lillah’ — Sempurnakanlah ibadah haji dan umrah karena Allah.
“Karena perintah menyempurnakan haji dan umrah disebutkan berangkai, maka hukumnya pun sama”, terang Ustadz Mahyuddin.
Ia lalu mengingatkan lamanya antrean haji di Indonesia yang kini mencapai 20 hingga 30 tahun, menjadi alasan kuat bagi umat Islam untuk menunaikan umrah terlebih dahulu jika sudah memiliki kemampuan.
“Kalau dulu daftar tahun ini, insya Allah tahun depan bisa berangkat. Sekarang, bisa 30-an tahun kemudian. Jadi kalau masih muda, sehat, dan mampu, jangan tunggu tua,” pesannya.
Selain membahas tentang keutamaan haji dan umrah, Ustadz Mahyuddin juga menjelaskan tentang badal umrah, yakni ibadah umrah yang dilakukan oleh seseorang untuk mewakili orang lain yang tidak mampu menunaikannya secara fisik.
“Badal umrah diperbolehkan, sebagaimana badal haji. Di antara syaratnya, yang mewakilkan sudah pernah menunaikan umrah untuk dirinya sendiri,” jelasnya.
Dalam kegiatan itu, Granada Trip juga menyerahkan sertifikat Badal Umrah kepada salah seorang warga komunitas Bangladesh yang sudah lanjut usia dan tak lagi mampu melaksanakan ibadah umrah secara langsung. Suasana haru pun tak terhindarkan saat penyerahan dilakukan.
“Beribadah ke Tanah Haram perlu menjadi kerinduan setiap muslim. Di sana, terdapat Masjidil Haram dan Masjid Nabawi yang keutamaan salat di dalamnya luar biasa!”
Sebagai informasi, Granada Trip baru saja memberangkatkan jamaahnya melaksanakan umrah pada 11 September 2025 lalu. Rencananya, pemberangkatan berikutnya akan kembali dilaksanakan pada bulan November mendatang.
Kegiatan Syiar Baitullah di Anggoeya malam itu meninggalkan kesan mendalam. Bukan hanya menambah ilmu dan semangat ibadah, tetapi juga menghidupkan kembali kerinduan umat untuk berjumpa dengan Baitullah dan menziarahi Rasulullah ﷺ. (*)