HaluoleoNews.ID, KENDARI- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) terus melakukan upaya pengembangan sektor ekonomi, khususnya di Sultra. Kadin Sultra telah banyak melakukan gerakan ekonomi kerakyatan.
Seperti melakukan ekspor dan impor baik skala nasional hingga internasional yang melibatkan pelaku usaha lokal dengan konsep Hulu dan Hilir. Tidak hanya itu, Kadin Sultra juga turut andil dalam melakukan penekanan inflasi di sejumlah daerah di Bumi Anoa.
Adalah Kota Kendari, Kabupaten Kolaka Utara (Kolut), Buton Tengah (Buteng) dan sejumlah daerah lainnya. Dan saat ini Kadin Sultra tengah melakukan persiapan pasar digital dan higienis di Kendari.
Wakil Ketua Umum (Waketum) Bidang Pasar Modal Kadin Sultra, Sastra Alamsyah menjelaskan, bahwa pasar tradisional menjadi pasar digital merupakan suatu keharusan di era saat ini.
“iya era sekarang merupakan era digital kita tidak bisa menghindari itu”, kata Sastra, Rabu (12/6/23).
Ia menambahkan, Kadin Sultra mendorong dunia digital ke pasar tradisional dalam melakukan traksaksi non-tunai. Proyek pertama akan dilakukan di sejumlah pasar di Kendari, salah satunya di Pasar Wayong.
“Perilaku belanja pedagang dan pembeli kita ubah menjadi transaksi non-tunai (digital),” cetus Sastra.
Untuk mendorong program tersebut, Kadin Sultra sudah mendorong ke Bank Indonesia (BI) Sultra. Sebagai langkah awal 120 orang pegawai Perusahaan Umum Daerah (Perumda) bakal diberikan pelatihan terkait digitalisasi atau pengunaan QRIS. Langkah itu dilakukan agar seluruh pasar tradisional di wilayah Kendari bakal menerapkan penerapan pembayaran non-tunai.
“120 pegawai Perumda Kendari akan dilatih terkait program digitalisasi dan hal itu didukung BI Sultra. Saat ini Kadin Sultra sudah menemui BI Sultra dan siap memberikan pelatihan kepada pegawai Perumda. Hal itu penting karna pegawai Perumda merupakan unjung tombak yang akan bersentuhan langsung dengan pedagang,” pungkasnya.
Reporter : Ruslan
Editor : Anshar