HaluoleoNews.ID, KENDARI- Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) dinobatkan sebagai penerima dana hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Tahun Anggaran (TA) 2023.
Atas capaian tersebut Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun mengapresiasi kerja keras tim yang berhasil lolos setelah melewati tahap seleksi yang ketat, yaitu seleksi kualitas dan kelayakan Proposal PKKM 2023 mulai 7-24 Februari dan tahap Verifikasi Kelayakan 12 Maret sampai dengan 7 April 2023 bersama ratusan PTN dan PTS se Indonesia.
Pada Program PKKM tahun 2023 ini, berdasarkan jumlah mahasiswa Unsultra masuk kluster liga 3 dan ketentuannya hanya bisa mengajukan satu prodi untuk tahun ini. Ada beberapa program studi memenuhi syarat sehingga dilakukan seleksi secara internal dan prodi PGSD yang terpilih, dan lolos seleksi secara nasional.
Program PKKM PGSD Unsultra diharapkan proses penyelenggaraan Pendidikan Program PGSD dapat meresponi dan memfasilitasi aspirasi serta kebutuhan kekinian dan masa depan, inovasi tumbuh, dan lebih dari itu dapat memfasilitasi semangat sivitas akademika dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika kehidupan masyarakat yang terjadi di era disrupsi ini.
“Hal ini tentu kami berharap lulusan PGSD Unsultra betul-betul professional, inovatif dan mampu beradaptasi pada era disrupsi atau digitalisasi, cepat mendapatkan pekerjaan dengan gaji yang layak.,” ungkap Andi Bahrun dalam lokakarya Implementasi Program Kompetisi Merdeka (PK-KM) dengan tema Revitalisasi Kurikulum Prodi PGSD Untuk Mengakomodasi Penguatan Literasi Digital di Hotel Kendari, (31/5/2023).
Lokakarya ini diikuti oleh 30 peserta yang terdiri dari dosen PGSD, Dosen Praktisi, Kepala Sekolah dan Dosen Unsultra lainnya. Rektor Unsultra ini berharap melalui lokakarya ini, Kurikulum PGSD dapat mengakomodasi penguatan literasi digital dan sekaligus berkontribusi pada perbaikan SPADA Unsultra.
Kepada para peserta khususnya dosen yang mengikuti lokakarya ini benar-benar meningkat kompetensinya sebagai tenaga pengajar yang handal. Dengan adanya kurikulum yang baik dan adanya program magang bagi mahasiswa pada sekolah yang bereputasi dan atau bertaraf internasional selama beberapa bulan sebagai implementasi program MBKM, dirinya yakin atmosfir dan pengelolaan Pendidikan di FKIP khsusunya Prodi PGSD akan semakin berkualitas, sehingga lulusan PGSD Unsultra siap menjadi pengajar yang handal, berdaya saing dan berkualitas.
Semoga keberhasilan prodi PGSD ini dapat diikuti oleh prodi lain untuk bisa mengajukan proposal program PKKM tahap berikutnya. Bagi Unsultra pembelajaran berbasis digital tidak bisa ditawar karena kami sudah menggelorakan UNSULTRA IN GLOBAL ACTION ‘ Dream To Become A Future University” terakhir.
“Alhamdulillah sudah tiga kali berturut-turut Unsultra mendapat penghargaan dari LLDIKTI IX sebagai penyelenggara sistem pembelajaran daring terbaik. Tentu akan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan secara berkelanjutan. Mudah-mudahan dengan adanya Program PKKM PGSD ini akan dapat memperkaya dan meningkatkan kualitas aktivitas pada sistem pembelajaran daring Unsultra, jelas Rektor Unsultra.
Salah satu kegiatan PKKM Unsultra awal yaitu “ Lokakarya Kurikulum Revitalisasi Kurikulum Prodi PGSD Untuk Mengakomodasi Penguatan Literasi Digital “ berlangsung di Hotel Plaza Inn, dengan menghadirkan narasumber Ketua Umum (Ketum) Himpunan Dosen PGSD Indonesia, Dr. Widya Karmila Sari Achmad, M.Pd,.
Menurut Dr Widya, program PKKM khususnya Lokakarya Revitalisasi Kurikulum ini ditujukan untuk meningkatkan mutu dan relevansi pendidikan tinggi baik PTN maupun PTS dengan memfasilitasi aspirasi, inovasi, dan semangat sivitas akademika dalam merespon dan mengantisipasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta dinamika kehidupan masyarakat yang terjadi.
Nah, terkait kegiatan revitalisasi kurikulum, kami sudah memiliki dokumen berkaitan dengan kurikulum tetapi bukan harga mati itu dilaksanakan, tetapi memperbolehkan pihak lain termasuk Prodi PGSD untuk melakukan pengembangan. Selain itu, dipersilahkan melakukan adaptasi dan modifikasi disesuaikan dengan kondisi yang ada di kampus masing-masing.
“Hal ini tentu berkaitan dengan perkembangan dan dinamika pendidikan dasar sangat cepat. Informasi dari beberapa dinas terkait belum banyak penyelenggara kurikulum implementasi merdeka belajar,” katanya.
Lanjut Widya menjelaskan, program hibah PKKM dengan salah satu kegiatannya Lokakarya kurikulum ini, lebih mengarah dan terkait erat dengan kompetensi dosen, yakni untuk sertifikasi kompetensi. Peningkatan kualitas Pendidikan, perlu dibarengi Upaya sungguh-sungguh penguatan pada bidang fasilitas pembelajaran, peningkatan kompetensi pendidik, dan pemberdayaan peserta didik.
“Upaya penguatan ini merupakan faktor kunci dalam keberhasilan Pendidikan yang berkesinambungan dan selaras dengan dunia era disrupsi sekarang atau kekinian. Calon guru masa depan tidak menunggu pendidikan profesi, tetapi dimulai dari prodi PGSD S1. Sehingga kalau mau jadi guru masa depan, harus dimulai dari calon-calon mahasiswa yang terbaik, tentu melalui Prodi PGSD yang baik ” imbuh Ketua Himpunan Dosen PGSD Indonesia, Dr. Widya Kamila Sari Ahmad, S.Pd., M.Pd.
Ia berharap dana hibah dari PKKM digelontorkan oleh Kemendikbud ristek bisa dimanfaatkan dengan baik untuk mendorong peningkatan kualitas Perguruan Tinggi, Unsultra , serta khususnya untuk pengembangan Program Studi PGSD. Selain itu, dengan lolosnya Prodi PGSD pada program hibah PKKM ini menjadi semangat baru bagi Prodi lain untuk meningkatkan kualitasnya untuk mendapatkan dana hibah tersebut.
Pada kesempatan yang sama Ketua Unit Pengelola Hibah Program PKKM Unsultra, Dr. Hijriani SH. MH mengatakan, ada dua aktivitas yang kami usulkan dan disetujui yakni salah satunya penguasaan literasi digital bagi Prodi PGSD.
Kata dia, salah satu aktivitas penguatan literasi digital ini harapnya selain mengembangkan kapasitas sumber daya manusia dari lulusan tapi juga mengembangkan kapasitas dan kualitas dosennya. Hal ini harus dimulai dari kurikulum yang berbasis digital artinya sebagai implementasi softskill dan hardskill mereka dalam menguasai teknologi dan juga merupakan salah satu implementasi kampus merdeka merdeka belajar.
“Program PKKM ini adalah pengembangan kapasitas dosen dan staf dalam pembelajaran digital dan tersertifikasi, bintek penggunaan media pembelajaran berbasis digital, pengembangan media pembelajaran untuk penguatan literasi digital dan kolaborasi praktisi mengajar. Untuk mahasiswa kami adakan learning experience dan kegiatan magang pada 2 sekolah dasar yang bereputasi dan atau bertaraf internasional di dua kota yaitu Makassar dan Bali selama 4 bulan,” pungkasnya.
Diketahui, pada saat Lokakarya Revitalisasi Kurikulum ini juga dilaksanakan penandatanganan MoU dan MoA dengan Himpunan Dosen PGSD seluruh Indonesia. Dan sesegera mungkin akan ada tindak lanjut dari kerjasama ini seperti kuliah umum, penelitian dan publikasi bersama, penulisan buku bersama.
Reporter : La Ode Hamid
Editor : Anshar