HaluoleoNews.ID, KENDARI- Memasuki tahun politik 2024, Wakil Menteri Agama (Wamenag), H Zainut Tauhid Sa’adi mengajak tokoh agama di Sulawesi Tenggara (Sultra) untuk bersama- sama merawat kerukunan umat beragama.
Ia menuturkan, pemerintah melalui Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 2023 sebagai tahun kerukunan umat beragama.
Menurutnya, penetapan tahun ini sebagai tahun kerukunan umat beragama pilihan yang sangat tepat mengingat 2024 bangsa Indonesia dihadapkan pada pesta demokrasi yang harus disukseskan bersama.
“Itulah kenapa Menteri Agama mencanangkan Tahun 2023 menjadi Tahun Kerukunan Umat Beragama, yang dimaknai baik secara internal maupun eksternal,” ujarnya saat menghadiri Rakor Kanwil Kemenag dan Tokoh Agama Sultra, Sabtu (1/4).
Menurutnya, kerukunan harus dijaga karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang plural atau majemuk baik adat istiadat, budaya, bahasa, etnis dan agama. Sehingga keberagaman ini harus dirawat karena sebuah kenisyacaan yang tidak bisa dihindari.
“Disini pentingnya kita meletakkan dasar bahwa setiap perbedaan harus kita terima, sepanjang perbedaan itu masih dalam batas yang wajar. Indonesia didirikan melalui proses perdebatan dan diskusi yang mendalam oleh tokoh-tokoh agama kita, ketika meletakkan landasan negara,” ucapnya.
Kemudian sambung dia, disepakati Pancasila sebagai kalimat yang bisa mempersatukan seluruh anak bangsa. Karena nilai-nilai Pancasila tidak bertentangan dengan ajaran agama apapun. Dikatakannya, dalam agama ada nilai-nilai universal dan ada nilai-nilai yang partikular.
Namun, seseorang tidak harus kemudian mengambil yang partikular untuk disamakan karena tidak akan sama. Tapi harus mengambil nilai-nilai yang universal, yang akan dijadikan sebagai landasan bersama, sehingga masyarakat bisa hidup rukun dan damai.
“Inilah pentingnya kita merajut ukhuwah atau persaudaraan. Ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, dan ukhuwah basyariyah. Pemilu hanya merupakan agenda lima tahunan, namun persaudaraan itu adalah selamanya yang harus kita jaga dan kita rawat. Jangan kita korbankan persaudaraan hanya untuk kepentingan politik sesaat,” tegasnya.
Dirinya mengajak, untuk bersama menyukseskan agenda5 tahunan tersebut dengan mengedepankan politik cerdas dan demokrasi yang beradab, dengan merawat kebhinekaan yang ada melalui saling toleransi, mengedepankan persaudaraan dan mendahulukan kasih sayang.
“Jangan terpengaruh dengan kepentingan sesaat dan kepentingan kelompok. Prinsip kita dalam perbedaan ini, semuanya harus saling menjaga persaudaraan untuk keutuhan Indonesia,” pungkasnya. (red/id)