Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah sejenis virus yang menginfeksi sel darah putih yang menyebabkan turunnya kekebalan tubuh manusia. Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala yang timbul karena turunnya kekebalan tubuh yang disebabkan infeksi oleh HIV.
Penyakit AIDS telah menjadi masalah internasional karena dalam waktu singkat terjadi peningkatan jumlah penderita dan melanda semakin banyak negara. Dikatakan bahwa epidemi yang terjadi tidak saja mengenai penyakit (AIDS), virus (HIV) tetapi juga reaksi/dampak negatif berbagai bidang seperti kesehatan, sosial, ekonomi, politik, kebudayaan dan demografi. Hal ini merupakan tantangan yang harus dihadapi baik oleh negara maju maupun negara berkembang.
Penyakit AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) merupakan suatu syndrome/kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh Retrovirus yang menyerang sistem kekebalan atau pertahanan tubuh. Dengan rusaknya system kekebalan tubuh, maka orang yang terinfeksi mudah diserang penyakit-penyakit lain yang berakibat fatal, yang dikenal dengan infeksi oportunistik. Penderita HIV memerlukan pengobatan dengan Antiretroviral (ARV) untuk menurunkan jumlah virus HIV di dalam tubuh agar tidak masuk ke dalam stadium AIDS, sedangkan penderita AIDS membutuhkan pengobatan ARV untuk mencegah terjadinya infeksi oportunistik dengan berbagai komplikasinya.
Resiko Bahaya HIV/AIDS
Bahaya HIV/AIDS adalah karena ia merupakan retro virus yang menjangkiti sel-sel sistem kekebalan tubuh manusia dan menghancurkan atau mengganggu fungsinya. Bahaya HIV/AID dapat terlihat seiring dengan berkembangnya HIV dalam tubuh, virus tersebut secara perlahan menggerogoti sistem kekebalan tubuh. Sebagai akibat lanjutannya, virus, parasit, jamur dan bakteria yang umumnya tidak menyebabkan penyakit justru dapat membuat seseorang yang positif HIV menjadi sakit. Hal inilah yang menyebabkan sistem imun tidak dapat lagi menjalankan fungsinya memerangi infeksi dan penyakit-penyakit.
HIV dapat ditularkan melalui pertukaran berbagai cairan tubuh dari orang yang terinfeksi, Beberapa cara penularan HIV yang diketahui adalah melalui :
a. Berbagi Jarum Suntik Penyebab HIV/AIDS yang pertama adalah karena berbagi jarum suntik dengan penderita HIV juga bisa menjadi penyebab HIV.
b. Tranfusi Darah Penyebab bahaya HIV/AIDS selanjutnya adalah tranfusi darah. Penularan HIV dapat disebabkan karena tranfusi darah yang dilakukan oleh pendonor darah yang memiliki virus HIV kepada orang yang tidak memiliki virus HIV.
c. Hubungan Seksual Penyebab hubungan seksual yang berisiko seperti bergonta-ganti pasangan, tidak menggunakan alat pengaman, tidak setia dengan satu pasangan, dan hubungan seksual berisiko lainnya
d. Ibu Hamil dan Menyusui Penyebab dan bahaya HIV/AIDS juga bisa karena ibu hamil dan menyusui yang terindikasi memiliki virus HIV bisa menularkannya ke janin atau anaknya. Hal ini disebabkan karena ASI berasal dari dalam tubuh sang ibu yang terinfeksi virus HIV.
Perlu diketahui bahwa penyakit HIV/AIDS tidak dapat terinfeksi melalui kontak sehari-hari seperti mencium, berpelukan, berjabat tangan, atau berbagi benda pribadi, makanan, atau air.
Cara pencegahan HIV/AIDS
Bersumber dari direktorat jenderal pencegahan dan pengendalian penyakit, kementrian kesehatan kesehatan RI, untuk menghindari penularan HIV, dikenal konsel “ABCD” berupa sebagai berikut:
A (abstinence) : artinya Absen seks atau tidak melakukan hubungan seks bagi yang belum menikah.
B (Be Faithful): artinya Bersikap saling setia kepada satu pasangan seks (tidak berganti-ganti pasangan).
C (Condom)artinya Cegah penularan HIV melalui hubungan seksual dengan menggunakan kondom.
D (Drug no) : artinya Dilarang menggunakan narkoba.
E (Education) : artinya pemberian Edukasi dan informasi yang benar mengenai HIV, cara penularan, pencegahan dan pengobatannya. (red)