HaluoleoNews.ID, KENDARI- Universitas Sulawesi Tenggara (Unsultra) kembali membuat terobosan dengan terus memperluas jejaring kerjasama dengan berbagai pihak terutama untuk mempersiakan mahasiswa yang adaptif, inovatif, kolaboratif dan literasi digital yang mumpuni.
Kali ini, Unsultra bersinergi dengan PT Telkom Indonesia dalam rangka mempersiapkan kompetensi sejak dini.
Rektor Unsultra Prof Andi Bahrun menuturkan pihaknya bersyukur dan menyampaikan terima kasih atas terselenggaranya acara webinar bersama PT Telkom Indonesia.
Disebutkan kegiatan tersebut guna memperkuat sinergitas PT Telkom Indonesia dengan Unsultra dalam mempersiapkan SDM yang kompeten.
“Saya yakin dengan adanya tiga fokus bisnis digital yang dipunyai oleh Telkom yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital service, kemudian berkolaborasi dengan berbagai perguruan tinggi akan dapat meningkatkan mutu pendidikan dan kualitas perguruan tinggi berstandar global dan atau Smart Campus,” terang Andi Barun.
“Oleh karena itu saya berharap PT Telkom Indonesia dan mitranya dapat mempercepat upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia terutama dalam mendukung pembangunan ekosistem pendidikan dan pengajaran di Unsultra agar benar-benar dapat terwujud sumber daya manusia yang cerdas, kompeten, kompetitif dan produktif,” tambahnya.
Hal ini, sambung Prof Andi Bahrun, tentu sangat sejalan dengan tekad Unsultra yang terus menggelorakan Unsultra In Global Action ‘Dream To Become A Future University”.
“Kiranya ada kegiatan tindak lanjut yang lebih konkrit dari kegiatan webinar ini seperti MoU Kerjasama Unsultra dengan PT Telkom Indonesia dan Educourse terutama membantu mempersiapkan mahasiswa yang cepat mendapatkan perkerjaan dengan gaji yang layak,” ungkapnya.
“Kemudian rekognisi SKS mahasiswa melalui kegiatan diluar prodi dan kampus seperti melalui magang, pertukaran pelajar, proyek desa, mengajar di sekolah, penelitian dan kegiatan wirausaha, proyek independent, proyek kemanusiaan dan bela negara serta terjalinnay kemitraan dengan implementasi kurikulum berbasis industri, ” jelasnya.
Sementara itu, dalam paparannya tentang Learning Campus Solution, Mutiara Hikma Mahendradatta BBA MBA selaku CEO Educourse (Educourse.id) menyampaikan bahwa ternyata hanya sekitar 23% lulusan Perguruan Tinggi yang terserap di dunia industry.
Melihat kondisi ini Educourse memperkenalkan dan mengembangkan metode STEM (Science, Technology, Engineering & Math) digital Education Platform in Indonesia berbasis kurikulum guna peningkatan kualitas pendidikan dibidang kreativitas, inovasi dan pemecahan masalah.
“Hal ini terutama untuk pencapaian IKU 1, 2 dan 6. Oleh karena itu kami sangat mendukung Unsultra untuk tetap komitmen untuk meningkatkan IKU dan menjadi PT terdepan, dan tentu kami siap melakukan Kerjasama tindak lanjut yang lebih konkrit dalam mengambil bagian penting pendukung membangun eksosistem Pendidikan dan pembelajaran di Unsultra dan Indonesia,” pungkasnya. (red)