HaluoleoNews.ID, KENDARI- Investasi di Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) sejak tahun 2007 hingga 2024 menunjukkan dinamika yang signifikan, diiringi berbagai tantangan.
Berdasarkan data Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Sultra, perkembangan investasi sangat dipengaruhi strategi investasi tahunan Pemerintah Daerah (Pemda), dengan pengawasan langsung di lapangan.
Namun, tantangan utama tetap pada pelaporan dan realisasi investasi dari pelaku usaha. Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal dan Informasi DPMPTSP Sultra, Rasiun menjelaskan kewajiban pelaporan realisasi investasi setiap tiga bulan.
Perusahaan besar dan berisiko tinggi melapor langsung ke server Deputi Pengendalian Penanaman Modal di Kementerian Investasi.
“Pelaporan dilakukan empat kali setahun. Batas pelaporan Juli-September 2024 diperpanjang hingga 20 Oktober, dan akan diperpanjang 20 hari lagi mulai tahun depan,” jelasnya, dilansir dari Media Online Kendari News, Jumat (6/12/2024).
Realisasi investasi Sultra hingga triwulan kedua 2024 mencapai Rp4,981 triliun dari target Rp25,61 triliun (19,44%). Data triwulan ketiga masih menunggu rilis resmi Kementerian Investasi/ Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pasca pelantikan Presiden baru.
Secara historis, puncak investasi terjadi pada 2020 (Rp21,13 triliun, 198% dari target Rp10,63 triliun) dan 2021 (Rp27,93 triliun, 128% dari target Rp21,69 triliun), namun menurun pada 2022 (58,16%) dan 2023 (66,13%).
Rasiun menjelaskan beberapa kendala: perusahaan industri sekunder seperti pengolahan nikel di Morosi yang telah berproduksi lebih fokus pada pemeliharaan dan penambahan tenaga kerja, bukan investasi infrastruktur lagi.
Perusahaan dalam tahap konstruksi terkendala izin UPLAKL dan PPKPR. Selain itu, dari 34 perusahaan PMA terdaftar, 12 perusahaan tidak memiliki aktivitas nyata di lapangan.
Meskipun demikian, Pemerintah Provinsi Sultra terus berupaya mengoptimalkan investasi melalui pengawasan rutin dan koordinasi dengan pihak terkait di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Diharapkan pemantauan ini dapat memberikan gambaran lebih jelas mengenai potensi pencapaian target investasi tahun ini. (Adv)